BANDUNG BARAT, iNews.id - Kasus Covid-19 yang sempat mengalami kenaikan di bulan Januari dan Februari 2022 di Kabupaten Bandung Barat (KBB) tak hanya menyerang masyarakat umum. Sejumlah perawat di berbagai puskesmas dan rumah sakit di KBB juga banyak terpapar hingga harus menjalani isolasi.
Ketua DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), KBB, Aditya Duta Tirani menyebutkan, banyak perawat yang harus menjalani isolasi karena terpapar Covid-19. Penyebabnya karena berbagai faktor namun salah satunya karena penyebaran Covid-19 varian Omicron yang begitu cepat.
"Berdasarkan data yang tercatat di kami, sejak Januari hingga Februari 2022 ada sebanyak 117 perawat yang terpapar dan menjalani isolasi," ucapnya, Kamis (10/3/2022).
Menurutnya, perawat memang menjadi salah satu yang rentan terpapar karena menjadi salah satu garda terdepan yang menangani pasien Covid-19. Terlebih di dua bulan terakhir kasus Covid-19 di KBB mengalami kenaikan sehingga berimbas kepada tingkat keterisian pasien di rumah sakit yang kembali naik hingga lebih dari 30 persen.
Bahkan dirinya pun sempat harus menjalani isolasi beberapa hari karena ikut terpapar Covid-19 akibat banyaknya kegiatan dan tugas yang harus dilakukan. Namun karena sudah divaksin booster gejala yang dirasakan tidak terlalu berat dan hanya merasakan sakit kepala, batuk pilek, dan nyeri tenggorokan.
"Semua perawat di KBB sudah di-booster sehingga ketika ada yang terpapar gejalanya ringan, setelah menjalani isolasi beberapa hari sudah kembali pulih," tuturnya.
Dikatakannya, saat ini jumlah perawat yang tercatat di organisasi PPNI KBB ada sebanyak 1.400. Mereka tersebar di puskesmas dan rumah sakit yang ada di 16 kecamatan. Selama pandemi Covid-19 sudah dua perawat di KBB yang meninggal dunia karena terpapar saat menjalankan tugas. Yakni perawat di Puskesmas Pataruman Cihampelas dan di RS Cahya Kawaluyan Kota Baru Parahyangan.
"Meski sekarang kasus mulai menurun, kami imbau perawat tidak lengah. Tetap jalankan prokes walau pandemi ini akan menjadi endemi, serta dukung Pemda KBB dalam percepatan vaksin dosis satu 90 persen dan dosis dua 70 persen," ucapnya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait