BANDUNG, iNews.id - Dilan 1990 dan 1991 menyita perhatian masyarakat pada 2018 dan 2019. Film yang diangkat dari novel Dilan: Dia adalah Dilanku karya Pidi Baiq itu berhasil mencetak box office karena ditonton jutaan orang.
Film yang disutradarai oleh Fajar Bustomi dan Pidi Baiq ini berkisah tentang kisah cinta Dilan yang diperankan oleh Iqbaal Ramadhan dan Milea diperankan oleh Vanesha Prescilla. Seperti kisah dalam novel, Dilan dan Milea bersekolah di SMAN 20 Bandung.
Setelah film Dilan 1990 dan Dilan 1991 mengguncang jagat sinema Tanah Air, sejumlah tempat syuting film ini pun menarik perhatian penonton terutama rumah Dilan di Jalan Taman Cibeunying, Kelurahan Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan. Kini rumah itu juga sudah dijual. Setelah jadi lokasi syuting, rumah itu dibeli oleh seorang penggemar.
Selain itu, SMA Negeri 20 Bandung, Jalan Citarum, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung. Kemudian, Taman Budaya Dago Tea House, Jalan Bukit Dago Selatan Nomor 53 A, Kota Bandung, Warung Bi Eem Jalan Panaitan Nomor 22, Kebon Pisang, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, dan lain-lain.
Hunian Belanda
Dulu pada 1930-an, pemerintah kolonial Belanda berencana memindahkan ibu kota Hindia Belanda dari Batavia ke Bandung. Bandung yang berada di dataran tinggi dengan ketinggian 708 Meter di Atas Permukaan Laut (MDPL) memiliki suhu udara yang familiar bagi orang-orang Belanda.
Seiring rencana tersebut, pemerintah kolonial Belanda melakukan pembangunan secara massif di Bandung. Gedung-gedung pemerintahan, seperti Gedung Sate, Kantor Pos, Telkom, berdiri. Perumahan dan villa pun dibangun untuk hunian orang-orang Belanda.
Rumah-rumah orang Belanda berdiri terutama di kawasan Bandung tengah dan utara. Sedangkan kawasan selatan lebih banyak dihuni pribumi. Tidak heran banyak rumah-rumah tua berarsitektur Eropa banyak bertebaran di sejumlah kawasan di Kota Bandung.
Namun karena krisis ekonomi dan Belanda kehabisan anggaran setelah diserang oleh tentang Nazi Jerman, akhirnya rencana memindahkan ibu kota Hindia Belanda dari Batavia ke Bandung, batal dilaksanakan.
Pemkot Bandung pun berkomitmen mempertahankan bangunan rumah-rumah peninggalan Belanda itu. Penghuni diizinkan tinggal tetapi dilarang mengubah arsitektur bangunan.
Salah satu ciri khas hunian Eropa adalah bagian atap tinggi berbentuk kerucut, halaman luas. Tembok bangunannya pun tebal, jendela panjang dan besar dengan teralis.
Rumah Belanda berkaitan erat dengan nilai sejarah. Karenanya pemerintah mendukung program pelestarian. Pemerintah memberikan perlindungan, pemanfaatan, dan pengembangan bangunan cagar budaya tanpa mengubah bentuk atau arsitekturnya.
Rumah Dilan di Jalan Taman Cibeunying, merupakan satu dari sekian banyak hunian Belanda yang masih berdiri di Kota Bandung. Karena rumah ini ikonik dengan film Dilan, kerap dikunjungi penggemar sekadar untuk berswafoto di depan pagar rumah itu. Sayangnya pagar rumah tersebut telah berubah yang semula merah menjadi abu-abu. Bentuk pagarnya pun berbeda.
Editor : Agus Warsudi
kota bandung bandung dilan dilan 1990 dilan 1991 Dilan 1993 dilan dan milea film dilan film dilan 1990
Artikel Terkait