BANDUNG, iNews.id - Calon Wakil Wali Kota Bandung, Chairul Yaqin Hidayat (Ruli) mengaku telah sedikit banyak mengetahui persoalan yang terjadi di tengah masyarakat. Meskipun, dirinya baru sebulan melaksanakan kampanye di ajang Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bandung 2018.
Menurut dia, persoalan yang kerap ditemui saat melaksanakan kampanye di berbagai kelurahan dan kecamatan adalah persoalan kemiskinan dan kesehatan. Selama ini, kata dia, banyak masalah kesejahteraan di Kota Bandung yang tersembunyi.
Bahkan, kata Ruli, sejumlah data yang muncul ke publik terkadang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Janji perlindungan melalui surat keterangan tidak mampu (SKTM) ternyata tidak menjamin sejumlah warga dalam akses dasar yakni layanan kesehatan.
"Banyak banget masalah, euy. Banyak banget temuan yang harusnya mendapat bantuan sosial, tapi mereka enggak terdata. Jadi ketika mereka mau membuat SKTM pun kata RW-nya 'sanes (belum) rezeki ibu'. Kumaha maksudna sanes rezeki teh atuh (Bagaimana maksudnya bukan rezeki), kan semua orang harus terjamin pemerintah, lain soal rezeki," kata Ruli saat meninjau warga miskin yang sakit di Kelurahan Karangtineung, Kota Bandung, Sabtu 10 Maret 2018.
Ruli menyebutkan, salah satu kasus kesejahteraan, kemiskinan, dan kesehatan yang dialami warga terjadi di wilayah Karangtineung. Dia mengatakan, di lokasi ini terdapat satu keluarga yang menghadapi persoalan kesehatan cukup pelik.
Seorang ibu yang baru melahirkan tidak bisa memberi asupan ASI pada bayinya karena mengidap Hepatitis. Satu keluarga ini tidak bisa berlindung dari jaminan layanan kesehatan karena terkendala pengurusan SKTM.
"Padahal, aduh saya teh sampe mau nangis, itu ibu punya anak, anaknya hamil mau melahirkan, ibunya punya hepatitis B, jadi enggak bisa ngasih ASI, anaknya jadi kurang gizi. Si nenek mau bikin SKTM, tapi, ya, kata RW-nya itu, sanes rezeki," kata Ruli.
Dia menegaskan, temuan lapangan itu menjadi perhatian khusus pasangan Nuruli. Cawawalkot nomor urut 1 ini semakin bertekad untuk memenangkan ajang Pilkada Serentak 2018 di Kota Bandung. Sebab, dengan menjadi pemimpin di Kota Bandung akan mempermudah dalam membenahi seluruh birokrasi dan permasalahan seperti yang dialami warga miskin tersebut.
"Masalah kesejahteraan sosial ini udah bener-bener temuan yang paling menyentuh hati, menyentuh kepekaan sosial saya. Sehingga saya sih berniat kalau enggak kepilih pun, saya mau jadi aktivis sosial, mau memperjuangkan mereka yang ada di ketertinggalan ekonomi," tutur pengusaha yang besar di bidang properti itu.
Sejalan dengan tekadnya untuk memimpin Kota Bandung, Ruli ingin membenahi soal data warga miskin di Kota Bandung. Setelah data yang didapat sesuai dengan jumlah dan kondisi di lapangan, sejumlah program pengentasan masalah kesejahteraan sosial langsung dijalankan.
"Kita ingin program perhatian kepada masyarakat miskin ini tepat sasaran. Akurasi data ini penting biar nanti enggak ada laporan warga yang bener-bener butuh bantuan malah kelewat," ucap Ruli.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait