BANDUNG, iNews.id - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) merawat dua pasien yang diduga terjangkit virus korona. Sampel darah pasien tersebut dikirim ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta untuk diperiksa.
Sampel yang dikirim yaitu cairan hidung dan tenggorokan kedua pasien tersebut kepada Kemenkes untuk dilakukan observasi lanjutan.
"Masyarakat tenang, kami menangani pasien dengan maksimal, melakukan isolasi untuk mengantisipasi kemungkinan positif Corona. Tapi sementara bukan. Jangan resah dengan hoaks yang sudah menyebar di medsos," kata Direktur Utama RSHS Nina Suzana, seperti dikutip dari situs Pemprov Jabar, Senin (27/1/2020).
BACA JUGA:
RS Hasan Sadikin Bandung Pastikan Pasien yang Dirawat Tak Terjangkit Virus Korona
Rawat Pasien Terduga Virus Korona, Ini Penampakan Perawat di RS Hasan Sadikin Bandung
Nina membenarkan terdapat dua pasien suspect virus korona yang dirawat di ruang isolasi rumah sakit. Namun dari obeservasi awal, kemungkinan besar pasien tersebut hanya menderita infeksi saluran pernafasan dan flu berat, bukan karena terjangkit virus korona.
"Pasien masuk karena dirujuk oleh Rumah Sakit Cahaya Kawaluyaan dan Boromeus pada hari Minggu. Kami sudah isolasi dan ditangani sesuai dugaan virus korona. Namun dari sampel pemeriksaan darah hanya flu berat, infeksi saluran atas dan saluran bawah," kata Nina.
Pasien yang berasal dari China, masuk pada pukul 13.43 WIB ke di RSHS. Dalam rujukannya, disebutkan oleh RS Cahaya Kawaluyaan, pasien mengalami gejala faringitis akut, sehingga dibawa ke ruang isolasi. WNA, usia 31 tahun, tersebut sebelumnya pulang ke Shinchuan China bersama empat rekan satu kantor dan kembali ke Indonesia pada 12 Januari 2020.
Pada tanggal 25 Januari, satu WNA tersebut mengalami panas tinggi dan dirujuk masuk RSHS pada tanggal 26 Januari. Sementara tiga rekannya tidak sakit.
"Hasil pemeriksaan RSHS diketahui semua kondisi fital normal dan panas badan sudah turun. Observasi kita pada flu berat saja. Kita waspadai karena mereka baru pulang dari Shinchuan, dimana didaerah itu ada dua positif korona. Tapi jaraknya dari Wuhan sekitar 1300 kilo meter. Standar penanganan infeksi kita tetap jalankan," ujarnya.
Sementara pasien kedua adalah WNI yang tinggal di kawasan Dago Kota Bandung berinisial HA, usia 24 tahun. Status suspect tetap dilakukan karena sebelumnya ia sempat bepergian ke Singapura. Riwayat pasien sendiri merupakan penderita epilepsi dan sudah rutin berobat ke Singapura.
"Saat datang ke RSHS dalam keadaan tidak sadar. Kami terus observasi, sementara ini karena infeksi saluran pernapasan bagian bawah. Saat ini kami masih beirkan bantuan pernapasan dengan oksigen. Ada penurunan kondisi pasien," katanya.
Editor : Muhammad Fida Ul Haq
Artikel Terkait