Sungai Citarum sepanjang 270 kilometer dari hulu Gunung Wayang hingga Muara Gembong, Bekasi. (Foto: iNews.id)

PURWAKARTA, iNews.id - Gubernur Jawa Barat yang juga Komandan Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum Ridwan Kamil menyebutkan saat ini indeks kualitas air Sungai Citarum yang kini masuk kategori cemar ringan dengan skor 60. Capaian luar biasa itu berkat kerja semua pihak, termasuk dari para komandan sektor.

Sehingga, indeks kualitas air Sungai Citarum telah berubah menjadi lebih baik dari cemar berat menjadi cemar ringan. 

"Dua fenomena sosial kini terjadi. Ikan-ikan yang dulu hilang hadir lagi dan anak-anak kampung bisa berenang lagi pada kondisi sungai yang telah mengalami perbaikan," kata Ridwan Kamil dalam kunjungannya ke Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, Selasa (15/3/2022).

Selain itu, ujar Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini, penanganan sampah di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum mencapai 2.800 ton per hari. Artinya, tinggal sedikit lagi mencapai target 3.000 ton per hari. 

Kang Kamil menyatakan, penanganan sampah di DAS Citarum kini bisa terkelola dengan baik. "Dari target 3.000 ton, sampai saat ini, sampah yang ditangani sudah mencapai 2.800 ton per hari, tinggal sedikit lagi target tercapai juga tentunya dengan zero waste program yang terus kita tingkatkan," ujar Kang Emil. 

Penanganan limbah peternakan di DAS Citarum kini sudah mencapai target. "Di Perpres, dari target 26.800 ekor sapi, kami sudah menangani 26.900 ekor sapi yang limbahnya bisa dijangkau oleh sistem untuk dikelola lebih sustainable," tutur Gubernur Jabar.

Kang Emil menuturkan, hampir sepertiga wilayah Provinsi Jabar terkena dampak besar dari keberadaan Sungai Citarum. "Jawa Barat mengalami dampak luar biasa dari Citarum. Di antaranya penghasil listrik, irigasi, bahkan sumber air Jakarta juga semua dari Citarum lewat Waduk Jatiluhur," tutur Kang Emil. 

Sebanyak 12 kegiatan terus dilakukan lewat program Citarum Harum yang sudah dimulai sejak 2019 lalu. Dari target penghijauan lahan kritis 15.000 hektare, kata Kang Emil, saat ini sekitar 3.100 hektare lahan kritis sudah dihijaukan. "Ini akumulatif capaian selama 2019-2021," ucapnya. 

Terkait penegakan hukum, tambah Kang Emil, pihaknya mengedepankan pendekatan humanis dan kinerja yang proaktif dalam pelaksanaan di lapangan. "Kita lebih cenderung proaktif. Selama tiga tahun sampai saat ini, sudah 204 kasus pengaduan yang ditindaklanjuti. Di antaranya, 34 kasus sudah masuk pengadilan baik perdata maupun pidana dan 17 kasus dikenai sanksi administratif," ujar Kang Emil. 

Dalam kesempatan itu, Kang Emil juga mengapresiasi bantuan dari World Bank untuk percepatan program Citarum Harum. "Dengan adanya bantuan dari World Bank sebesar 100 juta Dolar AS, diharapkan seperti di Kabupaten Bandung pengelolaan air limbah domestik untuk tahun depan insya Allah bisa tercapai sesuai dengan target," tuturnya.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network