Pendistribusikan vaksin Covid-19. (Foto: istimewa)

BANDUNG, iNews.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta pemerintah pusat memberikan kewenangan lebih kepada pemerintah provinsi dalam distribusi vaksin Covid-19 ke kabupaten/kota. Dengan kewenangan berada di provinsi, distribusi vaksin lebih tepat sasaran dan sesuai kebutuhan setiap kabupaten/kota.

Ridwan Kamil mengatakan, selama ini, pemerintah provinsi hanya menjadi penyalur vaksin ke kabupaten/kota. Sedangkan daftar alokasi vaksin ke kota dan kabupaten telah ditetapkan pemerintah pusat.

"Setelah vaksin didistribusikan, ternyata ditemukan ada kabupaten dan kota yang berlebih dan sebaliknya ada yang kekurangan," kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil dalam konferensi pers virtual, Rabu (4/8/2021).

Distribusi vaksin ke kabupaten dan kota, ujar Kang Emil, akan lebih efektif dan efisien jika pemerintah pusat memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah provinsi untuk mengatur daftar alokasi. 

"Daftar alokasi dari Kemenkes masih belum 100 persen akurat. Kami mengusulkan agar alokasi vaksin diserahkan kepada provinsi. Kalau sekarang kami ibaratnya hanya jadi tukang pos, menerima vaksin kemudian menyalurkan sesuai daftar alokasi (yang disusun pusat)," ujar Kang Emil. 

Gubernur mengaku punya analisis agar distribusi vaksinasi di daerah tepat sasaran. Jika ikut daftar alokasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ada lima kabupaten dan kota yang dalam hitungan lima hari sudah habis vaksinnya dan daerah tersebut tidak mendapatkan jatah vaksin lagi. 

"Sementara ada juga yang dikasih di satu bulan itu belum habis. Maka, kami meminta agar (kewenangan diatribusi vaksin) diserahkan ke provinsi. Kami yang mengatur distribusi ke daerah berdasarkan kecepatan dan analisa evaluasi kami, termasuk provinsi bisa membagikan kepada pihak ketiga," tutur Gubernur. 

Kang Emil mengatakan, agar program vaksinasi di Jabar tuntas sesuai target akhir Desember 2021, maka Jabar membutuhkan 22.000 vaksinator baru yang kini tengah disiapkan lewat kerja sama dengan stakeholders seperti asosiasi perawat, TNI/Polri, hingga relawan.

"Puncaknya adalah kalau Desember harus beres, maka Jabar harus dikasih 15 juta dosis (vaksin) tiap bulan dengan total 76 juta dosis. Pertanyaan besar, apakah ini bisa dipenuhi? Kita akan menghabiskan apa yang diberikan," ucap Kang Emil. 

Lima besar kota dengan cakupan vaksinasi tinggi di Jabar, yakni Kota Bandung, Sukabumi, Cimahi, Cirebon dan Bogor. Sedangkan kabupaten dengan kategori rendah, yakni Tasikmalaya, Cianjur, Garut, Ciamis, dan Majalengka.

"Kota dan kabupaten yang vaksinasi tinggi tingkat kematian rendah. Sebaliknya yang vaksinasi rendah, tingkat kematian tinggi," ujarnya.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network