Cagub Jabar Ridwan Kamil saat berdialog dengan petani garam di Kabupaten Cirebon. (Foto: iNews.id/Yogi Pasha)

CIREBON, iNews.id - Calon Gubernur (Cagub) Jawa Barat nomor urut 1 Ridwan Kamil menggagas sistem pergudangan juara bagi para petani garam dan udang. Gudang juara ini sesuai dengan programnya, yakni mengatur tata niaga komoditi pertanian maupun peternakan secara berkelanjutan.

Ridwan Kamil mengungkapkan hal tersebut saat berdialog dengan petani garam di Desa Rawa Urip, Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon, Senin (7/5/2018).

Petani garam Kusnadi mengungkapkan, persoalan jatuhnya harga garam saat musim panen. Hal itu terjadi, karena suplai ke pasar berlebih dan petani tidak mempunyai pergudangan yang memadai untuk menyimpan hasil panennya.

“Kami punya program swasembada garam, tapi untuk menyukseskan program itu dibutuhkan resi gudang. Ini untuk mengatur suplai garam ke pasar, sehingga saat musim paceklik harga garam tetap stabil,” kata Ketua Kelompok Petani Garam itu.

Warga lainnya, Muslimah mengungkapkan masalah irigasi dan infrastruktur jalan yang masih buruk di Desa Rawa Urip. Padahal jalan itu, merupakan akses utama warga untuk lalu lintas orang dan barang.  “Mudah-mudahan Kang Ridwan bisa jadi gubernur, pengen cepet diberesin,” kata ibu rumah tangga ini.

Menjawab keluhan warga, Wali Kota Bandung nonaktif yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan bahwa Rindu (Ridwan Kamil-Uu) memiliki konsep untuk mengatur tata niaga komoditi hasil pertanian, perikanan, maupun peternakan dengan membuat konsep gudang juara.

“Kita akan atur suplai komoditi tersebut ke pasar agar harga tidak anjlok saat paceklik,” kata pria yang terpilih sebagai Pemimpin Terbaik Dunia versi Majalah Fortune ini.

Setelah melihat langsung potensi Desa Rawa Urip, Kang Emil menegaskan bahwa program Rindu, dengan satu desa satu perusahaan dapat dilakukan di desa itu. Tujuan program itu adalah mewujudkan kesejahteraan petani melalui berbagai pelatihan mulai dari peningkatkan SDM, pemberian benih, hingga marketing.

Kang Emil mengaku takjub, petani di desa itu mandiri dan sukses karena hasil usahanya. Contoh, kata Kang Emil, seorang petani udang mengaku beromzet Rp700 juta setiap kali panen dari lahan 1 hektare. Panennya 2 kali setahun. Jika musim panen lancar, petani omzetnya rata-rata Rp100 juta per bulan.

Potensi ini, menurut Kang Emil, bisa dimanfaatkan untuk membantu wilayah lain di Jawa Barat yang mempunyai lahan luas tapi belum terpikirkan komoditi yang akan dikembangkan. “Jika sistemnya sudah ada, maka desa lain yang belum memiliki potensi, dapat  belajar ke desa ini. Kita tahu bahwa sampai sekarang n suplai udang dan garam juga masih kurang,” ucap dia.

Terkait infrastruktur, Rindu juga punya program infrastruktur juara. Artinya setiap jalan di desa, harus dibangun oleh APBD Kota/Kabupaten, sisanya kalau anggaran tersebut tidak mencukupi, maka gubernur akan turun menolongnya melalui program bantuan gubernur.

“Pada program infrastruktur Rindu punya program jamu yakni, jalan mulus sampai ke desa-desa di Jabar,” ujar Wali Kota Terbaik 2017 versi Kemendagri ini. 


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network