BANDUNG BARAT, iNews.id - Pedagang Pasar Desa Mekarmukti, Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mempertanyakan kejelasan uang muka (DP) revitalisasi pasar. Uang muka tersebut sudah disetorkan, namun pembangunan pasar masih belum jelas.
Tercatat ada sebanyak 300 pedagang yang telah memberikan uang muka sekitar 10 persen dari harga kios antara Rp30-60 juta. Uang muka itu diserahkan oleh para pedagang pada 2016 sehingga secara keseluruhan totalnya terkumpul sekitar Rp2 miliar.
"Total DP 30 persen dan yang sudah masuk 10 persen. Yang jadi pertanyaan kami (pedagang) DP yang 10 persen itu enggak ada buktinya dan sekarang kami harus menyiapkan DP kedua sebesar 20 persen," kata Ketua Paguyuban Pasar Desa Mekarmukti, Abah Subarjah, Selasa (6/4/2021).
Dia menjelaskan, uang muka tersebut dijanjikan oleh panitia pembangunan yang terdiri atas pemerintah desa dan pengembang untuk disetorkan ke rekening bersama. Akan tetapi, hingga kini rekening bersama untuk kepentingan pembangunan pasar itu tidak pernah ada.
"Pedagang ingin kejelasan soal DP pertama, mana rekening bersamanya? Sekarang kami diminta pindah ke tempat relokasi dan siapkan DP kedua 20 Persen%. Jadi, pengembang itu punya uang atau tidak buat bangun pasar?" tanyanya.
Menurutnya, rencana pembangunan pasar tradisional yang dikelola oleh pemerintah desa tersebut berawal sejak tahun 2015. Untuk merevitalisasi pasar, Pemerintah Desa Mekarmukti bekerja sama dengan pengembang.
Sejauh ini, kata dia, panitia juga belum menunjukkan kejelasan rencana pembangunan pasar, dari mulai tahapan, rencana anggaran biaya, hingga izin mendirikan bangunan. Padahal, pada 1-7 April 2021 para pedagang diminta untuk pindah ke tempat relokasi, karena pembangunan pasar akan segera dilaksanakan.
"Tempat relokasinya juga sempit jadi susah buat menyimpan barang-barang dagangan. Kalau semua pedagang pindah ke sana tidak akan muat," ucapnya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait