BANDUNG, iNews.id - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) merawat dua pasien yang diduga terjangkit virus korona. Ada dua pasien yang dirawat oleh RSHS.
Pasien pertama merupakan warga negara (WN) China. Pasien tersebut masuk pada pukul 13.43 WIB ke di RSHS. Dalam rujukannya, disebutkan oleh RS Cahaya Kawaluyaan, pasien mengalami gejala faringitis akut, sehingga dibawa ke ruang isolasi.
WN China usia 31 tahun, tersebut sebelumnya pulang ke Shinchuan China bersama empat rekan satu kantor dan kembali ke Indonesia pada 12 Januari 2020. Pada tanggal 25 Januari, satu WN China tersebut mengalami panas tinggi dan dirujuk masuk RSHS pada tanggal 26 Januari. Sementara tiga rekannya tidak sakit.
"Hasil pemeriksaan RSHS diketahui semua kondisi fital normal dan panas badan sudah turun. Observasi kita pada flu berat saja. Kita waspadai karena mereka baru pulang dari Shinchuan, dimana didaerah itu ada dua positif korona. Tapi jaraknya dari Wuhan sekitar 1300 kilo meter. Standar penanganan infeksi kita tetap jalankan," kata Direktur Utama RSHS Nina Suzana, seperti dikutip dari situs Pemprov Jabar, Senin (27/1/2020).
BACA JUGA:
Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Rawat Satu Pasien Terduga Terjangkit Virus Korona
Ridwan Kamil Bangun 15 Infrastruktur untuk Atasi Banjir di Jabar
Sementara pasien kedua adalah WNI yang tinggal di kawasan Dago Kota Bandung berinisial HA, usia 24 tahun. Status suspect tetap dilakukan karena sebelumnya ia sempat bepergian ke Singapura. Riwayat pasien sendiri merupakan penderita epilepsi dan sudah rutin berobat ke Singapura.
"Saat datang ke RSHS dalam keadaan tidak sadar. Kami terus observasi, sementara ini karena infeksi saluran pernapasan bagian bawah. Saat ini kami masih beirkan bantuan pernapasan dengan oksigen. Ada penurunan kondisi pasien," tegasnya.
RSHS memastikan kedunya tidak mengidap virus korona. Namun untuk memastikan hal itu, RSHS sudah mengirim sampel cairan pasien ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta.
Sampel yang dikirim yaitu cairan hidung dan tenggorokan kedua pasien tersebut kepada Kemenkes untuk dilakukan observasi lanjutan.
"Masyarakat tenang, kami menangani pasien dengan maksimal, melakukan isolasi untuk mengantisipasi kemungkinan positif Corona. Tapi sementara bukan. Jangan resah dengan hoaks yang sudah menyebar di medsos," kata Nina.
Editor : Muhammad Fida Ul Haq
Artikel Terkait