BANDUNG, iNews.id - Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung memangkas daun dan dahan ribuan pohon peneduh, baik di sepanjang jalan nasional maupun provinsi. Kegiatan pemeliharaan itu dilakukan untuk mengantisipasi peristiwa pohon tumbang akibat diterpa angin kencang.
"Demi keselamatan, pohon-pohon di Kota Bandung kami rawat, baik yang berada di jalan provinsi maupun nasional. Kami pangkas," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penghijauan dan Pemeliharaan Pohon DPKP3 Kota Bandung Roslina.
Roslina mengemukakan, pemangkasan bukan berarti merusak pohon. Tetapi pemangkasan bagian dari perawatan agar saat hujan deras, terutama yang disertai angin kencang, pohon tetap kokoh. Sehingga bisa mencegah kecelakaan yang disebabkan oleh pohon tumbang.
"Kenapa dipangkas padahal pohonnya bagus? Kami jelaskan, beri edukasi ke masyarakat daripada pohon tumbang. Setelah dipangkas, justru daun akan lebih subur dan cepat tumbuh," ujarnya.
Menurut Roslina, fenomena alam berbahaya yang dapat menumbangkan pohon adalah angin kencang, dibandingkan hujan deras. Karena itu, pohon tidak boleh terlalu rimbun yang menjadi salah satu faktor penyebab dahan patah atau tumbang.
Pada 2019 lalu, DPKP3 telah memangkas kurang lebih 3.500 pohon. Karena kondisi pandemi Covid-19, pada 2020 jumlah pohon yang dipangkas turun menjadi 2.900.
Selain itu DPKP3 tetap melakukan penghijauan, dengan menanam pohon di seluruh wilayah Kota Bandung. Pada 2020, DPKP menanam sebanyak 2.058 pohon. "Jadi kami tetap menanam pohon, baik di lahan terbuka maupun mengganti pohon mati dengan yang baru," tutur Roslina.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait