GARUT, iNews.id – Ratusan ulama muda dari berbagai pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar), mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Calon Presiden-Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma’ruf Amin. Mereka pun siap untuk melawan segala semburan dusta yang mencederai demokrasi di Indonesia.
“Kami yang terdiri dari para ulama muda Garut yang tergabung dalam Jaringan Islam Kebangsaan (JIK) bertekad dan terus akan bersatu melawan semburan dusta,” kata Ketua Umum Jaringan Islam Kebangsaan, Irfan Sanusi di Aula Musadadiyah, Kabupaten Garut, Sabtu (9/3/2019).
Seminar kebangsaan bertema Melawan Semburan Dusta dan Deklarasi Dukung Paslon 01 itu dihadiri ratusan ulama dan ustazah yang tergabung dalam Forum Ulama Muda Kabupaten Garut.
Irfan mengatakan, para ulama muda Garut siap untuk memenangkan pasangan calon nomor 01, Jokowi-Ma’ruf. Alasan ulama muda memberikan dukungan kepada pasangan Jokowi-Ma’ruf karena Presiden Jokowi telah menunjukkan kerja yang baik untuk bangsa Indonesia. Salah satunya pemerataan infrastruktur.
“Khusus Pak Jokowi, kami sudah merasakan pembangunan yang dilakukan selama hampir lima tahun. Selain itu, Jokowi juga merupakan pemimpin Islam sejati yang telah mendapatkan pengakuan dari dunia internasional,” katanya.
Mereka juga siap melakukan gerakan untuk melawan segala bentuk informasi bohong yang tersebar di masyarakat. Menurut Irfan, Gerakan Melawan Semburan Dusta merupakan langkah tepat memberikan pemahaman cerdas kepada masyarakat karena seama ini informasi bohong sering kali menyudutkan pasangan Jokowi-Ma’ruf.
Mereka berharap masyarakat tidak mudah percaya terhadap informasi yang tersebar di media sosial. “Kami harap para ajeungan (ulama) muda bisa bergerak menyampaikan kebenaran dengan cara objektif dan tidak membabi buta. Kami ingin Islam Indonesia ini yang ramah, bukan marah-marah,” katanya.
Sementara perwakilan ulama muda dari Garut, Anwar Musadad menambahkan, para ulama muda di Garut siap menangkal isu-isu kabar bohong yang merugikan masyarakat, terutama menyudutkan Presiden Jokowi.
“Tentunya tugas kami dan ke depan sampai April nanti berusaha menangkal isu-isu hoax atau ujaran kebencian kepada pasangan calon Jokowi,” katanya.
Ketua Pembina Forum Ulama Garut, Abdusyi Syakur menambahkan, pada era globalisasi ini masyarakat harus berhati-hati dan selalu menyaring terlebih dahulu setiap informasi yang datang melalui berbagai media.
Dia juga berharap, upaya menangkal kabar bohong tidak hanya dilakukan menjelang pemilihan presiden, tetapi berkelanjutan. Sebab, jika persoalan penyebaran informasi bohong terus terjadi, dikhawatirkan mengganggu tatanan kehidupan sosial, seperti persoalan saling membenci.
Menurut dia, perilaku yang menyebarkan kabar bohong tidak hanya terjadi pada pemilihan presiden saja, tetapi berpotensi pada pemilihan pemimpin lainnya di tingkat kepala desa, bupati, wali kota, dan gubernur.
“Melawan hoaks ini bukan hanya di pilpres saja, tapi ke depan juga. Sebab, akan semakin parah apabila hoaks ini dibiarkan dan akan menjadi sesuatu yang buruk bagi bangsa Indonesia,” katanya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait