CIREBON, iNews.id - Ratusan remaja warga Kabupaten Cirebon yang nyantri di Jawa Timur menjalani tes swab atau tes usap di kawasan Stadion Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Kamis (11/6/2020) siang. Para santri ini harus terkonfirmasi bebas Covid-19 sebelum kembali melanjutkan studinya di Jawa Timur.
Tes swab massal dilakukan terhadap 200 santri pada hari pertama, Kamis (11/6/2020), dari 2.000 santri di Kabupaten Cirebon yang ditargetkan.
Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona di kalangan santri yang secara teknis tinggal bersama di satu area. Terlebih bagi pondok pesantren yang dekat zona hitam ataupun merah.
Bupati Cirebon Imron Rosyadi memastikan sudah menyiapkan 2.000 reagen bagi santri. Seluruh rangkaian tes swab difasilitasi gratis oleh pemerintah daerah.
“Karena kita lagi ada wabah virus corona, santri yang dari Kabupaten Cirebon ini harus ada keterangan sehat. Jadi pesantren di Jawa Timur ada ketenangan,” kata Bupati Imron.
Sebelum dilakukan tes swab, para santri diajak berjemur bersama di lapangan, dengan protokol pandemi Covid-19. Mereka pun antusias mengikuti rangkaian tes Covid-19.
“Ini mengikuti anjuran pemerintah, demi kesehatan bersama,” kata Pengurus Santri Jawa Timur Asal Cirebon, Agustian, di lokasi tes swab.
Para santri rencananya akan kembali ke pondok pesantrennya di sejumlah daerah di Jawa Timur pada 13 Juni 2020 mendatang.
Sementara untuk hasil tes swab akan diketahui mulai Jumat (12/6/2020). Bagi yang negatif akan diizinkan kembali ke pondok pesantrennya di Jawa Timur. Namun jika ditemukan positif, santri bersangkutan akan ditangani sesuai protokol, lalu Gugus Tugas Covid-19 akan melakukan screening dan tracing.
“Harapannya santri sehat serta bisa belajar dan mengaji dengan tenang. Karena masa pandemi begini mereka sulit untuk belajar,” ujarnya.
Selain tes swab, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon juga terus melakukan rapid test terhadap santri di wilayahnya sebagai screening sebelum tes selanjutnya. Pemkab berharap para santri bisa menjaga kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan pandemi Covid-19.
Editor : Rangga Permana
Artikel Terkait