Ratusan Driver Ojol Jabodetabek Semringah Ikut Program Mudik Gratis

DEPOK, iNews.id - Raut wajah ratusan driver ojek online (ojol) se-Jabodetabek bahagia saat mereka berangkat mudik gratis dari Terminal Jatijajar Jalan Raya Bogor, Depok, Jawa Barat pada Sabtu (15/4/2023). Mereka mudik ke Bandung, Tasikmalaya, Cirebon, Solo, Semarang, Yogyakarta, Pemalang, dan Purwokerto. 

Sebanyak delapan bus disediakan bagi 500 driver ojol yang mudik ke kampung halaman masing-masing.

Juru Bicara Komunitas Ojek Online (Kajol) Indonesia Risnandar mengatakan, kegiatan itu berawal dari aspirasi para driver ojol yang hendak mudik namun terkendala biaya. 

"Berawal dari aspirasi temen-temen ojek online yang ingin pulang kampung di tahun ini untuk merayakan Idul Fitri, tetapi kekurangan biaya. Maka, kami berinisiatif mengadakan mudik gratis," kata Juru Bicara Kajol Indonesia.

Risnandar berharap program ini dapat meringankan beban para perantau tersebut agar bisa berkumpul kembali bersama keluarganya saat momen Lebaran. 

"Karena seperti yang kami ketahui penghasilan ojek online sangat minim dengan adanya ini teman-teman merasa terbantu dan mudah-mudahan bermanfaat," ujar Risnandar. 

Relawan Kajol Indonesia sangat senang dan bangga dapat membantu para driver ojol untuk mudik tahun ini. "Kami berdoa buat teman-teman yang mudik, mudah-mudahan sampai tujuan dan kembali dengan selamat," ucap Risnandar. 

Sri Rejeki, peserta mudik gratis mengatakan, pulang kampung di Solo bersama suami. Mata Sri Rejeki berkaca-kaca saat ditanya perasaannya kini bisa mudik setelah lima tahun tidak pulang kampung halaman. 

"Sudah lima tahun lebih enggak mudik ini senang sekali ada acara begini, jadi kami bisa pulang kampung ketemu sama keluarga. Bahagia sekali bersyukur bisa berkumpul nanti di kampung sama keluarga udah enggak sabar," ungkap Sri. 

Dia mengaku tidak bisa mudik selama lima tahun terakhir karena kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Jangankan untuk biaya pulang kampung, untuk makan sehari-hari saja Sri dan suaminya merasa sangat kesusahan. 

"Karna enggak ada biaya, suami saya kerjaannya begitu susah. Karena pandemi susah buat pulang kampung, buat makan sehari-hari aja susah," ujar Sri. 

Editor : Agus Warsudi

Baca Artikel Lainnya di Sini