CIAMIS, iNews.id - Perusahaan otobus (PO) di Kabupaten Ciamis harus merugi hingga miliaran rupiah akibat dari larangan mudik Lebaran 2021. Puluhan bus terpaksa harus masuk kandang karena tidak mungkin beroperasi di saat pemberlakuan pelarangan tersebut.
Salah satu PO di Ciamis yang terdampak, yakni PT Gapuraning Rahayu. Demi mendukung aturan pemerintah, pihak perusahaan hanya mengoperasikan 10 dari 70 armada yang ada. Sehingga dengan jumlah bus yang beroperasi sebanyak itu, tidak mungkin lagi bisa menutup biaya operasional.
Tadinya para pengusaha berharap tahun ini bisa kembali bangkit setelah setahun lalu mengalami keterpurukan akibat pandemi Covid-19. Tapi faktanya harus terulang kembali sehingga membuat perusahaan akan sulit bangkit.
"Kami minta pemerintah tidak hanya melarang, melainkan juga harus memberi solusi bagi pengelola bus," kata personalia PT Gapuraning Rahayu, Ekky Bratakusumah, Rabu (5/5/2021).
Dia pun menyayangkan di saat situasi serba sulit, banyak dimanfaatkan oleh travel gelap untuk beroperasi. Dalam hal ini, menurutnya, pemerintah bersama aparat penegak hukum harus segera bertindak karena travel gelap ini jelas-jelas telah melanggar hukum dan membuat perusahaannya semakin terpuruk.
Di bagian lain, kondisi yang dialami perusahaan seperti itu pun membuat awak bus juga terkena dampak. Mereka tidak lagi mendapat bonus karena jumlah penumpang tak mencapai target. Apalagi dengan larangan mudik, sangat sulit bagi mereka untuk mendapatkan uang tambahan, sedangkan kebutuhan untuk Lebaran cukup tinggi.
Sementara itu, sehari menjelang diberlakukannya aturan larangan mudik Lebaran, situasi penumpanng yang akan mudik awal di agen PO Gapuraning Rahayu masih sepi. Belum ada peningkatan jumlah penumpang yang akan pulang kampung. Tidak seperti beberapa terminal lain yang penumpangnya mengalami lonjakan.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait