Gempa bumi besar atau megathrust akan memicu terjadinya tsunami. (Foto: Ilustrasi)

BANDUNG, iNews.id - Laut selatan Jawa diprediksi bakal diterjang gempa bumi berkekuatan besar (megathrust) hingga menyebabkan ancaman tsunami dengan gelombang hingga puluhan meter. Kendati begitu, sampai saat ini belum ada alat atau hasil riset yang bisa memprediksi kapan bencana itu terjadi.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan beberapa indikator atau warning atas potensi bakal terjadinya gempa besar. Walaupun, indikator tersebut juga tidak bisa menjadi acuan konkret. 

Menurut Kepala Seksi data dan Informasi BMKG Stasiun Bandung Rasmid, salah satu faktor yang perlu diwaspadai atas potensi terjadinya gempa bumi skala besar adalah keaktifan dari gempa bumi di patahan tersebut. 

"Misalnya intensitas gempa di kawasan itu naik signifikan atau turun sangat drastis. Ini perlu diwaspadai," kata Rasmid, Senin (13/9/2021).


Meskipun nantinya ditemukan adanya indikator penurunan atau kenaikan gempa bumi, namun tetap harus diteliti lebih lanjut. Apakah keaktifan itu berhubungan dengan potensi terjadinya gempa besar. 

Ketika ditanya apakah intensitas gempa bumi yang terjadi di laut Jawa Barat normal, Rasmid menyebutkan, hasil pantauan sejak Januari hingga Agustus 2021, intensitas gempa yang terjadi di Jabar nasih dalam kategori normal. Rata rata gempa terjadi antara 40 hingga 60 kali baik di laut atau darat. 

"Secara jumlah masih normal, tidak ada kenaikan signifikan atau penurunan secara drastis. Masih di angka rata rata bulanan," ujar dia.


Pada Agustus 2021, BMKG Stasiun Bandung mencatat 48 kali kejadian gempa bumi. Dari jumlah itu, sekitar 74 persen terjadi di laut akibat aktivitas sesar di dasar laut. Kendati begitu, puluhan gempa yang terjadi dengan kekuatan di bawah M4.

"Dari peta distribusi epicenter gempa bumi periode bulan Agustus 2021, terlihat 36 kejadian gempa bumi terjadi di laut dan tersebar di selatan Pulau Jawa, sebagai akibat dari subduksi pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia," kata dia.


Sedangkan 12 gempa bumi terjadi di darat dengan kedalaman dangkal sebagai aktivitas sesar lokal. Sementara gempa bumi terjadi di darat yang disebabkan oleh aktivitas sesar ada sebanyak delapan kejadian. Satu di antara dirasakan akibat aktivitas Sesar Cimandiri. Ini menandakan bahwa sesar yang ada di wilayah Jawa Barat adalah sesar aktif yang perlu diwaspadai oleh masyarakat. 




Editor : Asep Supiandi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network