BANDUNG, iNews.id - Polresta Bandung telah mengantongi alat bukti pembunuhan terhadap bocah malang Aulia Eka Yanti (5), yang ditemukan dalam tandon air di rumah kontrakan orang tuanya di Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. Alat bukti itu akan dicocokkan dengan hasil autopsi yang dilakukan dokter forensik Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Sartika Asih Bandung.
Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan mengatakan, dengan alat bukti di tempat kejadian perkara (TKP) itu, misteri kematian bocah tersebut pada Jumat (17/7/2020) pagi, diharapkan bisa terungkap.
"Mungkin nanti bisa disampaikan dengan adanya alat bukti di TKP bisa menunjukkan siapa atau apa yang tejadi sebenarnya," kata Kapolresta Bandung di Kabupaten Bandung, Sabtu (18/7/2020).
Hendra mengatakan, sejak jasad korban ditemukan pada Jumat (17/7/2020) pagi, penyidik telah menduga ada unsur kesengajaan atau pembunuhan. "Memang ada dugaan atau kecurigaan korban meninggal disengaja. Ini akan didalami motifnya," ujar Hendra.
Sementara itu, Kasatreskrim Polresta Bandung AKP Agta Bhuana Putra mengatakan, telah memeriksa intensif empat saksi yang merupakan keluarga korban. Keempat saksi antara lain, Hamid Arifin (25), Asih (20) ibu kandung Aulia, dan dua paman tiri korban, RF (13) dan IH (8).
"Hari ini (Sabtu 18/7/2020), hasil autopsi keluar dari rumah sakit. Kami akan dalami dan cocokkan dengan alat bukti yang ditemukan," tutur AKP Agta.
Aulia sebelumnya ditemukan tak bernyawa dalam tandon penampungan air yang berada di lantai 3 sekaligus atap rumah kontrakan keluarganya, Kampung Babakan DKA RT 02/08, Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (17/7/2020) sekitar pukul 09.00 WIB.
Bocah perempuan malang itu ditemukan ayah tirinya, Hamid Arifin (25), dan dua paman tiri korban, RF (13) dan IH (8). Hamid Arifin lalu melapor kepada ketua RT setempat. Selanjutnya ketua RT melapor ke Polsek Cicalengka.
Setelah dievakuasi ke RS Bhayangkara Sartika Asih Bandung, penyelidikan dan penyidikan kasus kematian korban Aulia diambil alih Satreskrim Polresta Bandung. Penyidik menduga telah terjadi pembunuhan terhadap Aulia. Sebab, anak sekecil itu tidak mungkin naik ke atas lantai tiga rumah dan menceburkan diri ke tandon berisi 500 liter air.
"Anak kecil ga mungkin bisa naik ke situ. Ada dugaan pembunuhan, tinggal kami cari tersangkanya," kata Kasat Reskrim AKP Agta.
Berdasarkan laporan Polsek Cicalengka, korban Aulia tinggal bersama ayah tiri Hamid Arifin dan ibu kandungnya, Asih, yang berprofesi sebagai pengamen. Dua paman tiri korban, RF dan IH, juga anak jalanan yang kerap mengamen di perempatan.
Mereka tinggal bersama di sebuah rumah kontrakan milik Asep. Sebelum ditemukan, keluarga korban mengaku Aulia hilang sejak pukul 21.00 WIB, Kamis (16/7/2020). Mereka telah berusaha mencari semalaman. Namun karena malam telah larut, pencarian terhadap Aulia dihentikan dan dilanjutkan pada Jumat (17/7/2020) pagi.
Pada Jumat pagi, mereka mencari kembali Aulia. Sekitar pukul 09.00 WIB, ayah tiri korban Hamid Arifin, paman tiri korban RF dan IH menemukan Aulia mengambang di tando berisi 500 liter air. Saat ditemukan, korban mengenakan kaus hitam motif bunga dan celana pendek warna hitam.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait