GARUT, iNews.id - Polisi memeriksa tiga orang saksi pascakeracunan massal yang diduga dari sate jebred di Kabupaten Garut. Dalam peristiwa itu sebanyak dua orang meninggal dunia.
Kapolres Garut, AKBP Rohman Yonky Dilatha, mengatakan, pihaknya telah mengirimkan sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan tersebut. Selain juga terus mendorong agar hasilnya segera bisa diketahui untuk pengembangan penyelidikan.
"Kami juga memerlukan keterangan ahli sehingga dalam penyelidikan ini bisa diketahui penyebab pastinya," kata Kapolres, Rabu (11/10/2023).
Tak hanya itu, untuk keluarga korban yang meninggal hingga kini belum melakukan laporan secara resmi. Meski demikian, pihaknya pun telah memeriksa tiga saksi untuk dimintai keterangan dan belum menetapkan tersangka dalam peristiwa ini.
Sementara itu, jumlah korban saat ini mencapai 27 orang. Dari jumlah tersebut, dua orang masih mendapat perawatan di Puskesmas Cilawu dan beberapa orang lainnya dirawat di puskesmas di kawasan Cigalontang Tasikmalaya. Sementara itu sisanya sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing.
Namun demikian, korban keracunan yang masih dirawat kondisinya terus membaik dan mendapatkan perawatan intensif oleh tim medis dengan segala biaya ditanggung oleh Pemkab Garut.
Kabid P2P Dinas Kesehatan, Kabupaten Garut, Asep Surachman, mengatakan, total korban keracunan mencapai 27 orang, di mana sebagian masih dirawat didua tempat berbeda dan sisanya rawat jalan.
"Yang dirawat total 9 orang dan 2 orang kan meninggal. Adapun yang rawat jalan yang kita observasi sebanyak 16 orang. Sebelas orang dari Cilawu dan lima orang dari Cigalontang," kata Asep, Rabu (11/9/2023).
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait