Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan. (Foto: iNews.id)

BANDUNG, iNews.id - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP tersebut telah meminta maaf tetapi protes keras terhadap pernyataan Arteria Dahlan terus bergulir di Jawa Barat. Bahkan, protes yang terus bermunculan tersebut dinilai telah dipolitisasi oleh kelompok tertentu hingga muncul tagar #SundaTanpaPDIP di media sosial (medsos).

Menyikapi perkembangan itu, Kasepuhan Padepokan Trisakti H Drajat Hidayat Soetardja mengatakan, ketersinggungan masyarakat Sunda karena soal budaya, bukan politik. Dia menyayangkan ada kelompok-kelompok tertentu yang mempolitisasi kasus Arteria Dahlan.

"Tagar #sundatanpaPDIP adalah statement naif yang tentu dibuat oleh partai lain yang ingin memenangkan persaingan politik, khususnya di Jawa Barat," kata Drajat dalam keterangan resmi, Senin (24/1/2022). 

Menurut Drajat, PDIP selama ini konsisten di jalur budaya, sehingga sangat dekat dengan seniman, budayawan, dan komunitas Sunda seperti halnya Padepokan Trisakti.

"Saya kira tagar #SundaTanpaPDIP yang diramaikan tidak lebih dari sampah politik yang ditebar untuk memanfaatkan orang Sunda dalam kepentingan politiknya. Padahal, kelompok tersebut belum tentu memperjuangkan kepentingan masyarakat Sunda atau Jawa Barat pada umumnya," ujarnya. 

Pernyataan Arteria Dahlan, tutur Drajat, adalah ungkapan pribadi dan tidak menggambarkan keseluruhan PDIP. Terlebih, PDIP juga terdiri dari beragam etnis dan banyak orang Sunda di dalamnya.

"Sekali lagi kami tegaskan, sebagai orang Sunda, saya juga merasa tersinggung dengan pernyataan Arteria Dahlan. Tapi, kami tidak terima kasus ini dimanfaatkan untuk agenda politik. Kami yakin PDIP juga memiliki mekanisme sendiri untuk memberikan sanksi kepada Arteria Dahlan," tutur Drajat. 

Sementara itu, Ki Taufik S Arsakusumah dari Padepokan Bambu Banten menyerukan seluruh elemen bangsa bersatu. Dia berharap, kasus Arteria tidak dimanfaatkan oleh kepentingan politik pihak tertentu.

"Baiknya saat ini fokus kepada perbaikan semua pihak sesuai pelaksanaan nilai-nilai Pancasila yang berakar dari budaya bangsa. Terlebih, Arteria sudah meminta maaf dan siap menerima sanksi dari partai," kata Taufik.

Sebelumnya, selain Padepokan Trisakti dan Padepokan Bambu Banten, sejumlah komunitas dan budayawan Sunda turut menandatangani surat pernyataan menolak politisasi kasus Arteria Dahlan, Minggu (23/1/2022) kemarin. 

Mereka di antaranya Bambang Sumantri, Ketua Pamong Budaya Bogor; Gin Gin Akil, Ketua Dewan Pengawas Panggelar Ngertakeun Bumi Lamba; dan Asep Nurdin, Ketua Umum Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka Nusantara. 

Diketahui, Arteria Dahlan memicu protes keras masyarakat Sunda akibat pernyataannya yang meminta Jaksa Agung mengganti seorang Kajati hanya gara-gara menggunakan bahasa Sunda dalam rapat.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network