Warga Desa Kertajaya mengantre untuk mendapatkan air bersih. Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum berjanji membangun istalasi saluran air bersih. Namun tak kunjung terealisasi. (FOTO: FANI FERDIANSYAH)

GARUT, iNews.id - Warga Desa Kertajaya, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut menuding Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum ingkar janji. Uu Ruzhanul belum merealisasikan janji membangun instalasi jaringan pipa air bersih di desa itu.

Padahal dalam kunjungan ke Desa Kertajaya yang dilanda krisis air bersih di Garut pada Rabu 11 Agustus 2021 itu, Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum berjanji akan membangun jaringan pipa saluran air dari sumber yang tak pernah diakses dengan panjang sekitar 1,5 Km.

Kepala Desa Kertajaya Tatan Asmara mengatakan, sampai saat ini, warga Desa Ketajaya masih kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Instalasi pipa air bersih yang dijanjikan Wagub Jabar tak juga teralisasi. Karena itu, warga Kertajaya menagih janji orang nomor 2 di Provinsi Jabar itu.

Selain Wagub Uu Ruzhanul Ulum, janji serupa juga disampaikan Bupati Garut Rudy Gunawan dan Wabup Helmi Budiman. "Belum ada perubahan. Apa yang dijanjikan oleh Pak Uu, wakil gubernur; Pak Rudy, pak bupati; dan Pak Helmi, wakil bupati, bohong pak," kata Kades Kertajaya kepada wartawan, Sabtu (19/3/2022).

Tatan menyatakan, Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum mendatangi Desa Kertajaya pada Agustus 2021 lalu. Dalam kunjungan itu, Wagub Jabar menjanjikan akan memberikan bantuan sebesar Rp500 juta dari anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) untuk program pipanisasi di Desa Kertajaya. "Sejak saat itu belum ada kabarnya. Warga saya tetap sulit mendapatkan air bersih karena tidak ada sumber air di sini," ujarnya. 

Selama ini, warga Desa Kertajaya selalu mendapat suplai air bersih bergilir dua hari sekali dari sumber air Citameng. Bila program pipanisasi terealisasi, kebutuhan air bersih warga Desa Kertajaya yang berjumlah kurang lebih 8.000 jiwa di akan terpenuhi.

Persoalan air bersih di desa ini setidaknya telah bergulir sejak lama. Sulitnya warga mengakses air bersih setidaknya pernah mencuat di 10 tahun lalu, yakni pada 2012.

Sari (36) warga Desa Kertajaya mengatakan, kesulitan untuk mendapat air bersih di desa itu sudah terjadi sejak lama. Saat musim kemarau, Sari dan keluarga harus rela tidak mandi untuk menghemat air. 

"Sudah sejak lama susah air di sini. Agar hemat, kadang kami sekeluarga tidak mandi dan tidak mencuci karena air yang didapat untuk minum dan memasak," ujar Sari.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network