BANDUNG, iNews.id - Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose memastikan munisi gas air mata (Tear Gas Cartridge) atau riot control catridge yang diproduksi PT Pindad tidak mengandung zat berbahaya. Efek yang timbul akibat terkena gas air mata hanya mata perih atau iritasi, kulit, hidung, mulut dan saluran pernapasan.
Informasi ini disampaikan Abraham Mose untuk mengklarifikasi berbagai informasi simpang siur terkait produk tersebut, terutama berkaitan dengan tragedi Kanjuruhan.
Bahan kimia pada munisi gas air mata produksi Pindad, kata Abraham Mose, seluruhnya menggunakan isian CS (2-Chlorobenzalmalononitrile, C10H5CIN2) baik berbentuk serbuk maupun asap, dan tidak ada yang menggunakan isian bahan CN (2-Chloroacetophenone, C8H7CIO).
"Dengan berbagai masukan dari pengguna, isian CS lebih diutamakan dari sisi keamanan, sehingga PT Pindad tidak menggunakan isian CN," kata Dirut PT Pindad dalam rilis resmi yang diterima wartawan, Jumat (14/10/2022).
Abraham Mose menyatakan, munisi gas air mata atau tear gas cartridge yang juga disebut dengan riot control catridge merupakan munisi yang ketika ditambahkan, dilemparkan atau disemprotkan akan menghasilkan efek iritasi atau perihpada mata, kulit, hidung, mulut dan saluran pernapasan.
Efek ini timbul karena gas air mata mengandung lacrimator chemical substance (zat kimia yang menyebabkan iritasi tersebut). Munisi gas air mata dengan penggunaan yang sesuai prosedur dan memperhatikan kondisi tertentu serta tidak berbahaya.
"Penggunaan CS telah diketahui secara umum dan aman digunakan secara luas sebagai bahan kandungan yang sudah menjadi standar pada gas air mata di dunia," ujar Abraham Mose.
Pindad, tutur Dirut PT Pindad, telah memproduksi gas air mata sejak 1996 dan digunakan mendukung tugas Polri. Bahkan Pindad telah melakukan ekspor sejak 2006 hingga 2022 ke berbagai negara. seperti Australia, Philipina, Thailand, Timor Leste, Malaysia, dan Bangladesh.
"Isian produk Gas Air Mata buatan Pindad tersebut juga sama dengan yang digunakan dan diproduksi di negara lain, yaitu di Amerika Serikat dan Korea Selatan. Selama ini tidak pernah ada masalah terkait produk gas air mata buatan Pindad tersebut karena sudah sesuai standard dan melewati proses uji sebelumnya," tuturnya.
Dalam kesempata itu, Abraham Mose, menyampaikan duka cita yang mendalam atas insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Sabtu 1 Oktober 2022.
“Kami keluarga besar PT Pindad turut berbelasungkawa dan menyampaikan duka cita mendalam atas insiden yang terjadi di Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Beberapa korban bahkan merupakan bagian dari keluarga karyawan kami,” ujar Dirut PT Pindad.
Editor : Agus Warsudi
kanjuruhan insiden kanjuruhan kerusuhan kanjuruhan korban kanjuruhan korban tragedi kanjuruhan tragedi di Kanjuruhan Tragedi Kanjuruhan pt pindad Gas Air Mata ledakan gas air mata
Artikel Terkait