Tim SAR gabungan saat mengevakuasi korban meninggal dalam insiden susur Sungai Cileueur. (Foto: iNews/Acep Muslim)

JAKARTA, iNews.id - Sebanyak 21 siswa MTs Harapan Baru Pesantren Cijantung Ciamis, Jawa Barat terseret arus dan tenggelam di Sungai Cileueur saat mengikuti kegiatan susur sungai, Jumat (15/10/2021). Sebanyak 11 siswa ditemukan meninggal, dua siswa lainnya menjalani perawatan di rumah sakit.

Dirjen Pendidikan Islam Kemenag M Ali Ramdhani menyampaikan duka mendalam atas kejadian ini. "Kami sampaikan duka mendalam. Semoga keluarga para siswa tetap tabah dan sabar. Para siswa meninggal saat ikut proses pendidikan. Insya Allah mereka syahid," kata M Ali Ramdhani dalam keterangan pers, Jumat (15/10/2021) malam.

M Ali Ramdhani berharap ada evaluasi dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler madrasah, khususnya yang memiliki potensi risiko tinggi. Keamanan dan keselamatan dalam kegiatan pembinaan madrasah harus menjadi perhatian dan prioritas utama.

"Giat yang berisiko tinggi harus benar-benar memperhatikan aspek keselamatan. Ini akan kita evaluasi. Saya sudah meminta Kabid Madrasah Kanwil Jabar agar bisa segera melalukan hal tersebut," tandasnya," kata pria yang akrab disapa Dani ini.

Diberitakan sebelumnya, MTs Harapan Baru Pesantren Ciajantung berduka. Sebanyak 11 siswa kelas 7 dan 8 sekolah tersebut meninggal dunia akibat terseret arus dan tenggelam saat mengikuti latihan Pramuka berupa susur sungai di Sungai Cileueur, Jumat (15/10/2021) sore. 

Berikut detik-detik peristiwa itu terjadi seperti disampaikan pembina pramuka Ropiah dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan MTs Harapan Baru Pesantren Cijantung Elin.

Latihan Pramuka berupa susur sungai di Sungai Cileueur, Dusun Wetan, Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, diikuti 150 siswa MTs Harapan Baru Pesantren Cijantung Ciamis dari kelas 7 dan 8. Anak-anak usia 12 dan 13 tahun itu turun ke sungai dipandu oleh pembina Pramuka, salah satunya, Ropiah.

Latihan Pramuka MTs Harapan Baru Cijantung, ujar Elin, dimulai pada pukul 14.00 WIB diikuti oleh 150 orang siswa. Kegiatan dalam latihan Pramuka itu salah satunya adalah menyusuri lingkungan sekitar sekolah. Ada juga) melewati atau susur Sungai Cileueur.

Sementara itu, Kepala Badan Search and Rescue (Basarnas) Bandung Deden Ridwansah mengatakan, menerima informasi pada pukul 17.20 WIB terkait peristiwa siswa MTs Harapan Baru tenggelam saat tengah melakukan susur sungai. 

"Berdasarkan laporan yang diterima Sebanyak 150 orang siswa dan siswi MTs Harapan Baru Ciamis melakukan kegiatan susur sungai atau bersih-bersih sungai. Tiba-tiba beberapa orang siswa tenggelam di lokasi Leuwiili," kata Deden.

Basarnas Bandung, ujar Deden, menerjunkan tim SAR dari Pos SAR Tasikmalaya untuk membantu pencarian dan pertolongan terhadap para korban. Hasil operasi SAR, tim berhasil mengevakuasi 11 korban yang hanyut dan tenggelam di Sungai Cileueur.

"Para korban ditemukan telah meninggal dunia antara lain, Aldo, Fatah, Candra Rizki, Alfian, Khansa, Dea Rizki, Aditya, Kafka, Fahrur, Fadzri, dan Siti Zahra," ujar Deden.

Total korban yang terseret arus sungai, tutur Deden, 21 orang. Dari hasil operasi SAR yang dilakukan tim gabungan, telah 11 korban meninggal berhasil dievakuasi. Sedangkan 10 orang lain berhasil diselamatkan.

"Korban korban selamat yang dirawat di RSUD Ciamis yakni Yama dan Fasa. Sedangkan delapan korban selamat lainnya belum diketahui identitasnya," tutur Deden.

Operasi SAR tersebut, kata Deden, melibatkan Basarnas Bandung Pos SAR Tasikmalaya, Kodim 0613 Ciamis, Polres Ciamis, BPBD Ciamis, BPBD Banjar, Tagana Ciamis, PMI Ciamis, Polsek Cijeunjing, dan Kormail Cijeunjing," ucap Deden.

Saat ini tim masih berada di lokasi kejadian untuk mengantisipasi laporan dan perkembangan dari pihak panitia dan keluarga korban. AGUS WARSUDI


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network