MAJALENGKA, iNews.id - Faisal Saiful Alip, siswa MTs Harapan Baru Pesantren Cijantung, selamat dari petaka susur Sungai Cileueur Ciamis. Saat kejadian, Faisal turut tenggelam, tapi tak lama kemudian ada tangan seorang perempuan menarik tubuhnya, sehingga selamat dari maut.
Faisal mengaku tak mengetahui apalagi mengenal perempuan yang menyelamatkannya itu. Wajah perempuan tersebut tidak terlihat jelas.
"Saya selamat karena ada perempuan yang mengulurkan tangan, jadi saya pegang tangan itu. Tapi nggak kelihatan (wajahnya), nggak tau siapa itu (perempuan yang mengulurkan tangan). Waktu itu saya sama temen. Saya tenggelam dia tenggelam, tapi saya ditolong sama teteh itu," kata Faisal.
Setelah naik ke tepian sungai, Faisal baru menyadari dua temannya yang sempat bersama, tidak tertolong. Kedua temannya itu yakni Candra Rizki asal Ciamis dan Fajri asal Brebes.
Selain dua temannya itu, sahabat Faisal sejak kecil yang juga satu kampung, Aldo Maulana Majid tidak tertolong. "Sahabat dari kecil si Aldo ini," ujar Faisal ditemui di rumahnya Blok Pahing RT 002/002 Desa Wangkelang, Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka.
Faisal menceritakan peristiwa yang menewaskan 11 teman-temannya. Faisal mengatakan, kegiatan pramuka dengan susur sungai, sudah direncanakan dan wajib diikuti oleh siswa kelas 7 dan 8 MTs Harapan Baru Pesantren Cijantung Ciamis.
"Kegiatan ini (susur sungai) sudah direncanakan sebelum Jumatan di sekolah. Seluruh siswa kelas 7 dan 8 wajib ikut menyusuri sungai," tuturnya.
Awalnya, kata Faisal, kegiatan susur sungai, berjalan lancar. Saat awal-awal melakukan susur sungai, teman-temannya terlihat cukup bahagia. Dalam pelaksanaannya, para siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, dengan didampingi dua guru.
"Awalnya senang-senang pas baru masuk sungai itu. Tapi kemudian perasaan tuh kayak angker sungainya. Terus jalan. Nah pas di tempat itu (Leuwiili) ada yang ke tengah, ada yang ke pinggir. Saya lihat ada yang tenggelam. Pas ada yang tenggelam guru juga ripuh (sibuk) nyelamatin siswa," ujar Faisal.
Diberitakan sebelumnya, MTs Harapan Baru Pesantren Ciajantung berduka. Sebanyak 11 siswa kelas 7 dan 8 sekolah tersebut meninggal dunia akibat terseret arus dan tenggelam saat mengikuti latihan Pramuka berupa susur sungai di Sungai Cileueur, Jumat (15/10/2021) sore.
Berikut detik-detik peristiwa itu terjadi seperti disampaikan pembina pramuka Ropiah dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan MTs Harapan Baru Pesantren Cijantung Elin.
Kegiatan Pramuka berupa susur sungai di Sungai Cileueur, Dusun Wetan, Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, diikuti 150 siswa MTs Harapan Baru Pesantren Cijantung Ciamis dari kelas 7 dan 8. Anak-anak usia 12 dan 13 tahun itu turun ke sungai dipandu oleh pembina Pramuka, salah satunya, Ropiah.
Latihan Pramuka MTs Harapan Baru Cijantung dimulai pada pukul 14.00 WIB. Kegiatan dalam latihan Pramuka itu salah satunya adalah menyusuri lingkungan sekitar sekolah. Ada juga melewati atau susur Sungai Cileueur.
Sementara itu, Kepala Badan Search and Rescue (Basarnas) Bandung Deden Ridwansah mengatakan, menerima informasi pada pukul 17.20 WIB terkait peristiwa siswa MTs Harapan Baru tenggelam saat tengah melakukan susur sungai.
"Berdasarkan laporan yang diterima Sebanyak 150 orang siswa dan siswi MTs Harapan Baru Ciamis melakukan kegiatan susur sungai atau bersih-bersih sungai. Tiba-tiba beberapa orang siswa tenggelam di lokasi Leuwiili," kata Deden.
Basarnas Bandung, ujar Deden, menerjunkan tim SAR dari Pos SAR Tasikmalaya untuk membantu pencarian dan pertolongan terhadap para korban. Hasil operasi SAR, tim berhasil mengevakuasi 11 korban yang hanyut dan tenggelam di Sungai Cileueur.
"Total siswa yang terseret arus 21 orang. Sebanyak 10 orang berhasil diselamatkan warga. Sedangkan 11 siswa yang terseret arus dan tenggelam, meninggal dunia," ujar Deden.
Editor : Agus Warsudi
Kasus Susur Sungai Susur Sungai ciamis kabupaten ciamis polres ciamis Kabupaten Majalengka majalengka tenggelam di sungai tewas tenggelam di sungai
Artikel Terkait