BANDUNG, iNews.id - Badan Geospasial Indonesia (BIG) memasang alat sistem kalibrasi geospasial di Institut Teknologi Bandung (ITB) Kampus Jatinangor. Alat kalibrasi ini merupakan yang pertama yang dipasang di Indonesia, salah satunya berfungsi untuk mengukur batas wilayah.
Kepala BIG Muh Aris Marfai menyampaikan terima kasih kepada ITB dan Rektor atas kesediaan untuk menjadi lokasi instalasi stasiun kalibrasi yang pertama di Indonesia. Dia mengatakan, sebelumnya kalau melakukan kalibrasi harus ke luar negeri yaitu ke Malaysia.
"Pembuatan geospasial ini dipicu pandemi sehingga kita perlu buat sendiri. Akan tetapi kalau ditempatkan di BIG tidak seefektif bila dibangun di ITB dengan SDM yang mumpuni," ujarnya, dalam keterangan resminya, Jumat (27/5/2022).
Menurutnya, ITB merupakan trend center di bidang geospasial sehingga diharapkan dapat bermanfaat untuk kegiatan riset-riset dari para peneliti ITB.
Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) Irwan Meilano mengatakan, instalasi yang sedang dipasang di Kampus Jatinangor adalah salah satu jaringan buat kalibrasi yang digunakan untuk bahan negosiasi terutama dengan negara tetangga. Sebab dalam urusan batas negara, seringkali menjadi isu terkait instrumentasi, metode pengukuran, perhitungan antara negara tetangga.
Selain itu, alat tersebut juga bisa digunakan untuk keperluan dalam negeri seperti untuk pemetaan nasional yang memerlukan alat yang terkalibrasi. Keberadaan sistem kalibrasi ini akan memberikan kontribusi dari ITB dan jadi bagian dari penyelesaian solusi bangsa.
"Atas itikad baik dari BIG kami diizinkan memiliki jaringan kalibrasi di ITB. Manfaatnya sangat banyak untuk kalibrasi sebagai dasar bagi kita untuk kalibrasi khususnya dengan negara tetangga," ujarnya.
Dosen di FITB Heri Andreas menambahkan, pengukuran batas negara diperlukan kalibrasi. Untuk saat ini, BIG melakukan kalibrasi di Malaysia. Dengan terbangunnya stasiun kalibrasi pertama di Kampus ITB Jatinangor ini, tentu bisa dimanfaatkan tidak hanya untuk urusan batas negara saja melainkan ke depannya kegiatan internal atau riset dan dunia industri bisa menggunakan stasiun kalibrasi ini.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait