BANDUNG, iNews.id - ARS University ikut terlibat mempercepat herd immunity di zona merah Kota Bandung dengan menyasar 3.000 warga untuk vaksinasi Covid-19. Kolaborasi kampus dengan sejumlah pihak ini sebagai dukungan terhadap upaya Pemerintah Kota Bandung dalam menekan angka paparan Covid-19.
Vaksinasi massal itu pun digelar selama dua hari, yaitu pada 5 hingga 6 Agustus 2021 di kampus ARS University. Aseptor terdiri dari masyarakat umum yang berada di wilayah Kecamatan Kiaracondong dan sekitarnya.
Menurut Rektor ARS University Purwadhi, pandemi Covid-19 menunjukkan belum akan berakhir. Penambahan jumlah masyarakat yang terpapar masih di angka yang cukup tinggi. Bahkan Bandung menjadi daerah zona merah dengan diterapkannya PPKM sejak awal Juli lalu.
"Ini merupakan kali kedua ARS University mengadakan vaksinasi massal. Sebelumnya ARS University juga sudah melakukan aksi serupa pada 21 April 2021 dan 19 Mei 2021 lalu. Saat itu kami bekerja sama dengan Puskesmas Ibrahim Adji," kata dia.
Menurut dia, langkah yang diambil ARS University merupakan upaya untuk membantu pemerintah khususnya Pemerintah Kota Bandung. Tujuannya untuk mendukung menekan laju penyebaran virus Covid-19, khusunya di Kota Bandung. Hal ini juga menjadi harapan ARS University agar wabah ini segera usai.
Dia mengaku mengapresiasi pihak-pihak terkait dalam menyukseskan kegiatan vaksinasi massal ini. Terutama pihak Indomaret cabang Bandung serta Dinas Kesehatan Kota Bandung, relawan yang sudah mau berkolaborasi dengan baik sehingga acara vaksinasi ini bisa terselenggara dengan lancar.
Sementara itu, Branch Manager PT Indomarco Prismatama, Vinsensius Chandra menyampaikan, vaksinasi massal ini adalah bentuk kepedulian terhadap masyarakat agar mereka tidak lagi dihantui rasa takut untuk beraktivitas. Selain untuk mempercepat terbentuknya herd immunity.
"Kami sangat mengapresiasi pihak ARS University yang juga mau berkolaborasi untuk dapat menyelenggarakan vaksinasi ini. Semoga vaksinasi ini bisa memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar," ucapnya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait