MAJALENGKA, iNews.id - Perayaan malam pergantian tahun di Kabupaten Majalengka, cukup meriah. Meskipun pemerintah daerah (pemda) sendiri, tidak menggelar pesta rakyat untuk merayakan pergantian tahun itu, tapi mempersilakan masyarakat merayakan acara dalam batas kewajaran.
Bupati Majalengka Karna Sobahi sebelumnya mengimbau masyarakat Majalengka untuk mengisi malam pergantian tahun itu dengan doa bersama, baik di musala maupun masjid.
"Boleh (mengadakan acara) dalam batas tertentu. Kita berikan rakyat kesempatan untuk menikmati tahun baru. Kita akan adakan doa bersama. Nanti kita kirimkan suratnya ke masjid-masjid,” kata Bupati, beberapa waktu lalu.
Imbauan Bupati tersebut, oleh sebagian kalangan memang dilaksanakan. Sejumlah pengurus masjid mengajak para jemaah untuk malaksanakan doa bersama.
Selain di masjid, doa malam pergantian tahun juga dilakukan di jalanan gang desa. Hal itu seperti yang dilakukan sejumlah warga di Blok Minggu, Desa Bantarwaru, Kecamatan Ligung.
"Jadi kami isi malam pergantian tahun ini dengan Mayoran (Botram). Urunan ngeliwet, terus kita berdoa bareng-bareng. Setelah itu, kami makan ramai-ramai di jalan gang. Karena memang di jalan itu nggak banyak orang lewat," kata salah satu warga Abes.
Di sisi lain, petugas Satpol PP dan Damkar mendapati aksi hura-hura yang dilakukan sejumlah remaja. Mereka kedapatan asik menikmati minuman keras, saat mengisi malam pergantian tahun itu.
Saat dilakukan penggerebekan, sebagian dari mereka sudah dalam keadaan mabuk, lantaran di bawah pengaruh alkohol.
"Ada sekitar 25 botol berbagai jenis merk yang diamankan. Mereka minum secara beramai-ramai dan ada yang sudah mabuk," kata Kepala Satpol PP dan Damkar Majalengka Rahmat Kartono.
Sementara, dalam momen malam pergantian tahun, pengamanan dilakukan di berbagai titik yang menjadi titik kumpul warga. Di kota, konsentrasi masyarakat terjadi di GGM, Alun-alun, Taman Bagja Raharja, Taman Sejarah, objek wisata Paralayang, dan lain-lain.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait