SUKABUMI, iNews.id - Pembagian Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, ricuh. Peristiwa ini terjadi diduga lantaran nilai BPNT tidak sesuai dengan yang disalurkan Kementerian Sosial (Kemensos) sebesar Rp600.000 per paket.
Dalam video yang viral beredar terlihat keributan terjadi antara keluarga penerima manfaat (KPM) dengan Kepala Desa (Kades) Neglasari Rahmat Hidayat. Warga memprotes nilai bantuan tidak sesuai.
Akibat aksi protes warga terebut. Kades Neglasari Rahmat Hidayat melampiaskan kekesalannya kepada Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Neglasari Asri Suardi. Saat marah, kades menunjuk-nunjuk wajah Asria Suardi.
Saat dikonfirmasi, Ketua BPD Neglasari Asri Suardi mengatakan, sebelum pelaksanaan penyaluran, menghimbau kepada masyarakat yang terdaftar sebagai KPM agar segera melaporkan kepada jika nilai bantuan tidak sesuai dengan nilai Rp600.000.
"Awalnya penyaluran tersebut normal tidak ada permasalahan. Namun lama kelamaan banyak yang mengadu kepada saya bahwa nilai paket sembako yang dijual oleh BUMDes tidak mencapai Rp600.000," kata Asri kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (26/2/2022).
Lalu BPD datang ke kantor desa untuk memantau. Diketahui alur KPM mendapat bantuan sembako tersebut adalah setelah KPM mengambil uang Rp600.000 dari juru bayar dan didokumentasikan. Lalu uang tersebut diserahkan ke bendahara Bumdes dan KPM mendapat nota pembelian sembako.
Selanjutnya KPM diarahkan belanja ke BUMDes dengan datang ke rumah Ketua BUMDes yang berjarak 100 meter dengan menukar kupon tersebut dengan satu paket yang berisi beras 30 kilogram (kg) beras, 2,2 ons daging, tiga bungkus tahu, tiga bungkus tempe, dan 1,5 kg apel.
"Saya menyempatkan survei ke pasar untuk mengecek harga paket yang dibeli warga dari BUMDes. Ketika dihitung nilainya mencapai Rp397.000. Ada selisih Rp200.000 lebih dari nilai total bantuan Rp600.000," ujarnya.
Seusai mengecek harga, Asri kemudian datang ke tempat pembelian sembako untuk menyampaikan keluhan KPM. Di tempat itu, dia bertemu ketua BUMDes. Di sana pun ada Kades Neglasari dan perwakilan dari pemerintah Kecamatan Lengkong.
Setelah menanyakan selisih tersebut kepada pihak Bumdes dan kades, lalu Asri kembali beraktivitas hingga mendapat laporan bahwa penyaluran bantuan sembako diprotes warga. Dia pun datang ke kantor desa hingga terjadinya cekcok dengan kades.
"Ketika warga adu debat dengan kades, saya juga menyampaikan keluhan warga. Saya meminta dihentikan dulu tujuannya agar tuntas dan KPM tidak dirugikan. Di situlah kades nunjuk-nunjuk saya," tutur Asri.
Asri menampik tuduhan mobilisasi warga. Dia menegaskan BPD tidak mengerahkan warga untuk protes. Sebab sebelum dia datang, warga sudah melayangkan protes ke kades.
"Kabarnya Selasa (1/3/2022) akan ada musyawarah kembali terkait permasalahan ini. Bamun saya dengar semalam kades dan Ketua BUMDes dipanggil oleh Kapolsek, tanpa melibatkan KPM dan BPD. Harusnya sih dilibatkan semua," ucap Ketua BPD Neglasari.
Sementara itu, Kades Neglasari Rahmat Hidayat hingga berita ini diturunkan belum membalas pesan dan ketika dihubungi melalui nomor teleponnya tidak menjawab.
Editor : Agus Warsudi
Beras BPNT bpnt bantuan Bantuan pangan bantuan pangan non-tunai bantuan pangan nontunai Kabupaten Sukabumi
Artikel Terkait