BANDUNG BARAT, iNews.id - Wakil Ketua PHRI KBB Eko Suprianto menyesalkan aksi melukai diri yang dilakukan Ketua Harian Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR) Jabar Gan Bonddilie (GB) alias Bondbond (39). Eko mendoakan GB segera pulih dari luka tusuk di leher yang dideritanya.
Eko Suprianto mengaku kaget dengan aksi nekat yang dilakukan GB di depan gerbang Balaikota Bandung pada Rabu (4/8/2021) itu.
"Ya kaget juga dengernya. Saya gak kenal dekat dan hanya baru ketemu sekali. Cukup disayangkan, dan mendoakan semoga kembali pulih," kata Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Kabupaten Bandung Barat (KBB) Eko Suprianto, Kamis (5/8/2021).
Eko tak mengetahui motif di balik aksi melukai diri yang dilakukan GB. Namun, beredar informasi dalam pemberitaan media yang mengaitkan aksi GB tersebut dengan kekecewaan diperpanjangnya PPKM Level 4.
"Gak bisa komentar lebih jauh, karena kurang tahu kenapa alasannya. Apa karena ada tekanan di organisasi atau secara pribadi, gak tahu," ujar Pemilik objek wisata Terminal Wisata Grafika Cikole (TWGC) ini.
Sebagai sesama pelaku usaha wisata, Eko memahami di tengah kondisi seperti sekarang bisnis sangat terdampak. Kebijakan PPKM, lalu karyawan yang harus tetap diperhatikan, sementara pemasukan tidak ada sama sekali.
Tidak sedikit karyawan Eko harus dirumahkan sementara. Tekanan dan kekecewaan dari rekan-rekan seprofesi di PHRI juga banyak yang masuk kepadanya. Tapi memang kondisinya seperti ini. Apapun keputusan pemerintah harus patuh dan ikuti demi kebaikan bersama.
"Banyak yang mengeluh di organisasi, kalau terus-terusan tutup bisa bangkrut. Kami merasakan ada tekanan itu, tapi tetap harus dihadapi sambil berdoa Covid-19 segera berlalu," tuturya.
Diberitakan sebelumnya, Gan Bonddilie (GB) alias Bondbond melukai dirinya dengan menusuk leher dan perut menggunakan sebilah pisau. Dugaan sementara, aksi nekat itu dilakukan korban GB karena kecewa dengan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sampai 9 Agustus 2021.
Sebelum aksi percobaan bunuh diri terjadi, korban GB menghubungi temannya, Jajang Jaenudin (35), pegawai Humas Pemkot Bandung. GB memberikan informasi akan melakukan aksi protes terkait perpanjangan PPKM di Balaikota Bandung.
Jajang lantas bergegas hendak menemui korban GB di depan gerbang Balaikota Bandung. Namun, setibanya di lokasi kejadian, Jajang melihat GB telah terkapar di tengah Jalan Wastukancana. Leher dan perutnya terluka. Sebilah pisau tergeletak di samping tubuh GB.
Editor : Agus Warsudi
Balaikota Bandung Covid-19 Kota Bandung kota bandung PSBB Kota Bandung Kecewa PPKM Demo PPKM penolakan ppkm PPKM perpanjangan PPKM bunuh diri
Artikel Terkait