Stok kebutuhan pokok di Kabupaten Cianjur dipastikan aman. Bencana gempa tak mempengaruhi ketersediaan sembako di pasar. (FOTO: ANTARA)

CIANJUR, iNews.id - Pemkab Cianjur mengklaim bencana gempa tak memengaruhi stok atau ketersediaan bahan kebutuhan pokok di pasar. Stok sembako, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang hari raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. 

"Kalau tanya ke pedagang, pasti harga bervariasi. Tapi kalau dirata-ratakan, posisi harga relatif stabil. Apalagi stok juga aman di Cianjur," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Cianjur Tohari, Kamis (1/12/2022).

Tohari menyatakan, kebutuhan pokok, seperti beras, di Cianjur dipastikan aman karena stok yang tersedia mencapai 200 persen dari kebutuhan masyarakat.

Selain itu, distribusi sayur-mayur yang semula terdampak oleh gempa, dipastikan telah berangsur normal setelah volume kendaraan di jalur distribusi Jalan Cianjur-Cipanas menurun sejak Rabu (30/11/2022).

Tohari mengatakan harga pangan di Cianjur dipastikan masih terkendali, kecuali harga telur ayam yang naik dari Rp25.000 menjadi Rp31.000 per kilogram mengikuti fluktuasi harga nasional. "Harga pun, sementara hanya telur yang bertahan naik di Rp31.000 per kilogram sejak sepekan terakhir," ujarnya.

Untuk sementara ini, tutur Tohari, Disperindag Kabupaten Cianjur belum berencana menggelar operasi pasar. Tapi bila sewaktu-waktu terjadi lonjakan harga, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi untuk menstabilkan harga.

"Tahun Baru dan Natal berbeda dengan Hari Raya Lebaran, kenaikan harga tidak terlalu signifikan. Kalau Lebaran banyak umat Islam merayakan," tutur Tohari.

Pemkab Cianjur hingga saat ini masih menghitung kerugian materi pedagang yang terdampak gempa bumi, khususnya mereka yang berdomisili di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang dan bekerja di Pasar Induk Cianjur.

"Kalau pedagang, misalnya pasar induk itu banyak warga Cugenang yang terdampak. Bantuannya masih kami diskusikan dengan pihak terkait. Kalau khusus pedagang, masih dalam pendataan," ucap Kadisperindag Cianjur.

Tohari menyatakan, kenaikan harga kebutuhan pokok sepekan terakhir di Pasar Induk Cianjur dan Cipanas dipengaruhi oleh kemacetan lalu lintas di jalur distribusi.

"Saya pantau di dua pasar, yakni Pasar Induk dan Pasar Cipanas, sekitar sepekan usai gempa agak macet. Ini terkait dengan distributor sulit masuk ke Cianjur," kata Tohari.

Kemacetan lalu lintas terjadi di sekitar Jalan Cianjur-Cipanas yang menjadi jalur utama distribusi sembako menuju pasar induk. Kemacetan di lokasi itu disebabkan oleh tanah longsor di sekitar Warung Sate Shinta akibat gempa Magnitudo 5,6 pada Senin 21 November 2022 lalu dan volume kendaraan yang melampaui kapasitas tampung badan jalan.

Dalam sepekan terakhir, ratusan kendaraan terjebak kemacetan sepanjang 3-5 kilometer mulai dari SPBU Ciherang hingga Cijedil, Kecamatan Cugenang. Petugas memberlakukan sistem buka tutup di lokasi tersebut. "Dampaknya sempat terjadi kenaikan harga sayur mayur, ayam, bumbu masak dan lainnya," ujar Tihari.

Sementara itu, Cepi, pedagang sembako di Pasar Induk Cianjur mengatakan, kenaikan harga terjadi pada komoditas bahan pokok seperti sayur mayur, bumbu masakan, bawang putih dan merah berkisar 20-40 persen.

"Tomat tadinya Rp8.000 jadi Rp12.000 per kilogram, bawang Rp25.000 jadi Rp30.000 per kilogram. Terkadang yang distribusi masih takut karena akses dari lokasi sayurannya tertutup," kata Cepi.

Pedagang daging Pasar Induk Cipanas Ruhiyat mengatakan harga ayam potong saat ini berkisar Rp38.000 dalam sepekan terakhir. Baru hari ini harga turun ke Rp34.000 per ekor.

"Yang naik justru harga telur ayam menjadi Rp31.000 hingga Rp32.000 per butir. Kalau harga telur ini lebih dipengaruhi situasi nasional," ujarnya.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network