BANDUNG BARAT, iNews.id - Generasi milenial dan Gen Z di Kabupaten Bandung Barat (KBB) berada pada posisi penting pada Pemilu 2024 mendatang. Jumlahnya mendominasi di kalangan yang memiliki hak untuk mencoblos.
Secara keseluruhan, partisipasi dua generasi itu akan sangat berpengaruh terhadap pesta demokrasi lima tahunan itu. Suara mereka pun akan sangat menentukan dan akan menjadi sasaran para peserta Pemilu 2024 karena jumlahnya yang mendominasi.
Di Bandung Barat, daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pemilu 2024 mencapai 1.317.866 orang. Generasi Z atau Gen Z masuk ke dalam kelompok pemilih yang mendominasi dalam kontestasi lima tahunan tersebut. Istilah itu muncul belakangan ini, hingga masuk kategori dalam DPT.
Berdasarkan data KPU, jumlah pemilih yang masuk kategori Gen Z yang merupakan warga kelahiran 1997-2012 mencapai 317.091 orang. Pemilih paling teratas di Bandung Barat didominasi Generasi Milenial atau kelahiran 1981-1996 yang mencapai 441.446 orang, disusul Gen X atau kelahiran 1965-1980 yang mencapai 369.789 orang.
Ada juga pemilih kategori Baby Boomer atau kelahiran 1946-1964 sebanyak 167.621 orang serta Pro Boomer sebelum tahun 1945 sebanyak 21.919 orang.
"Pemilih milenial dan Gen Z itu masuk tiga besar paling banyak di KBB. Kalau urutan pertama ada Gen X," kata Kepala Sub Bagian Perencanaan Informasi dan Data KPU KBB, Freni Satria Mulya, Kamis (26/10/2023).
Dia mengatakan, dengan jumlah yang mendominasi itu maka pemilih milenial dan Gen Z milenial tentunya akan menentukan juga partisipasi masyarakat di Bandung Barat untuk menyalurkan hak pilihnya di Pemilu 2024. Apalagi KPU KBB menargetkan partisipasi Pemilu 2024 mengalami kenaikan dibandingkan pemilu sebelumnya.
"Tentunya milenial dan Gen Z ini sangat penting sekali di Pemilu 2024. Mereka akan menetukan persentase memilih nanti. Untuk itu kami harapkan semua pemilih yang masuk DPT termasuk milenial dan Gen Z untuk menyalurkan hak pilihnya di Pemilu 2024," tutur Freni.
Freni melanjutkan, untuk meningkatkan partisipasi pemilihan di Pemilu 2024 itu pihaknya terus melakukan sosialisai baik menggunakan media sosial maupun secara langsung dengan jemput bola ke masyarakat. Di antaranya menyambangi kalangan anak sekolah dan santri yang tentunya masuk kategori pemilih Gen Z.
"Tentunya kalau sosialisasi terus kami lalukan di semua kalangan. Termasuk sasarannya para pemilih pemula di sekolah, pesantren dan sebagainya," ucap dia.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait