SUBANG, iNews.id - Keluarga korban pembunuhan ibu dan anak di Subang menduga, pelaku akan membuang kedua jasad ke tempat lain. Rencana itu pun diketahui setelah kedua jasad berada dalam bagasi Alphard pada 18 Agustus 2021 lalu.
Akan tetapi, rencana itu gagal lantaran pelaku tidak memiliki kunci otomatis yang akhirnya mesin mobil Alphard mati saat akan membawa jasad Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
"Ketika mobil itu dipakai orang lain tanpa menggunakan kunci otomatis, maka dalam sekian detik mesin mobil akan mati sendiri," kata Yoris anak kandung korban Tuti sekaligus kakak kandung Amelia, Jumat (17/9/2021).
Yoris mengaku kunci otomatis mobil Alphard tersebut dipegangnya, yang terkoneksi ke ponsel. Sementara saat malam kejadian dia mengaku tengah berada di rumahnya di Kasomalang.
Yoris pun menduga, pembunuh ibu dan adiknya itu menggunakan kunci manual, sehingga tak bisa mengendarainya. Menurutnya, dengan kunci manual mesin mobil itu akan hidup dan bahkan bisa dikendarai, tapi beberapa saat kemudian akan mati sendiri. Sapa pun yang mengendarai mobil Alphard tersebut akan terdeteksi dari ponsel Yoris. "Alphard emang gitu," tuturnya.
Dia diberi tahu jika ibu dan adiknya sudah meninggal pada Rabu pagi 18 Agustus 2021 tersebut. Peristiwa ini menyisakan duka buat Yoris dan keluarga. Dia tidak menyangka ibu dan adiknya meninggal secara tidak wajar.
Beberapa hari sebelum kejadian, Yoris bercerita ibu dan adiknya itu sempat datang ke rumah Yoris di Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Padahal, mereka sebelumnya jarang datang mengunjungi rumahnya di Kasomalang.
"Jarang-jarang mamah pengen ke rumah saya. Mamah datang dengan Amalia. (Mereka) lama banget di rumah saya, makan bareng, tiduran. Dan enggak kaya biasanya kaya begitu," katanya.
Menurut Yoris, itu merupakan momen yang paling tidak bisa dilupakan. "Sekarang (mereka) sudah tiada. Gak nyangka banget. Mudah-mudahan pelakunya segera ditangkap," harap Yoris dengan nada sedih.
Seperti diketahui, jasad Tuti dan putrinya Amalia ditemukan dalam kondisi tanpa busana dengan sejumlah luka dalambagasi Arphard di rumahnya di Jalan Cagak, Subang, pada Rabu pagi 18 Agustus 2021 lalu. Orang yang pertama menemukan jasad tersebut adalah warga sekitar dan Yosef suami korban Tuti sekaligus ayah kandung Amalia.
Hingga sebulan berlalu kasus pembunuhan ini masih belum terungkap, meski penyelidikannya sudah dibantu tim dari Polda Jabar dan Mabes Polri. Kasusnya masih tetap dalam proses penyelidikan polisi. Ada sedikitnya 25 saksi yang diperiksa. Dari puluhan saksi itu, Yosef salah satu saksi yang paling sibuk dimintai keterangan dan harus bulak balik ke kantor polisi.
Sementara, Yosef mengaku di malam kejadian yang sedang berada di rumah istri mudanya. Yosef baru tahu anak dan istrinya menjadi korban pembunuhan pada Rabu pagi, sepulang dari rumah istri mudanya tersebut.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait