Suasana Bandara Husein Sastranegara Bandung. (Foto: Ilustrasi/Istimewa)

BANDUNG, iNews.id - Pengajuan pembukaan kembali rute penerbangan internasional di Bandara Husein Sastranegara Bandung dinilai karena ada banyak permintaan dari maskapai luar negeri dan dalam negeri. General Manager Angkasa Pura II Husein Sastranegara Bandung Cin Asmoro mengatakan, rute internasional dibuka karena memang sudah ada permintaan dari pihak maskapai luar. 

"Karena memang sudah ada demand (permintaan) untuk rute ke Bandung dari maskapai luar. Itu datang dari Air Asia, SQ, Lion Air, dan Malindo Air. Rutenya Singapura-Bandung dan Malaysia-Bandung," kata Cin Asmoro.

Rencananya, ujar Cin Asmoro, metode pengecekan Covid-19 akan menggunakan cara baru, yakni dengan air liur. "Dari hasil diskusi tadi, rencananya nanti akan kami coba gunakan alat baru dari Biofarma, mengeceknya lewat air liur, bukan di PCR hidung lagi. Itu untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi waktu. Namun, akan kami bahas lebih lanjut dengan dinas kesehatan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemkot Bandung akan mengajukan permohonan pembukaan penerbangan internasional Bandara Husein Sastranegara. Permohonan itu menyusul kasus Covid-19 yang dinilai telah mulai melandai. 

Rencana ini disampaikan Wali Kota Bandung, Yana Mulyana seusai rapat bersama pihak Angkasa Pura II dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) di Balai Kota Bandung, Senin, (25/4/2022).

"Angkasa Pura mengajak pemerintah kota (pemkot) untuk membuka penerbangan internasional masuk ke Kota Bandung. Pada prinsipnya kami sangat mendukung karena memang indikator Covid-19 di Kota Bandung sudah semakin baik," ujar Yana Mulyana.

Untuk mempercepat langkah tersebut, Pemkot Bandung segera mengirimkan surat ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk bisa memperoleh izin prinsip penerbangan internasional ke Kota Bandung.

"Dengan dibukanya penerbangan internasional ini menjadi salah satu ikhtiar kita untuk melakukan percepatan perekonomian di Kota Bandung pascapandemi Covid-19," ucapnya.

Yana menambahkan, jika ternyata ditemukan kasus positif pada pengunjung yang datang dari luar negeri, penangananya akan disesuaikan dengan Standard Operating Procedure (SOP).

"Nanti kita lihat dari kasusnya dulunya. Tentu akan disesuaikan dengan SOP yang ada apakah isoman atau dirujuk ke RS," katanya.

Sementara itu, Kepala Disbudpar Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari menuturkan, meski target wisatawan mancanegara ke Kota Bandung tidak terlalu tinggi,  tapi melalui kebijakan ini bisa memudah wisatawan berkunjung ke Bandung.

"Sebelum pandemi, wisatawan mancanegara hanya 3-5 persen, totalnya sekitar 7 jutaan. Pada saat pandemi itu sempat turun, bahkan tidak ada sama sekali karena penerbangan internasional ditutup," tutur Kenny.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network