BANDUNG BARAT, iNews.id - Keberadaan genangan Waduk Saguling di Kabupaten Bandung Barat (KBB), membuat sejumlah kampung yang awalnya saling terhubung, kini menjadi terhalangan genangan air. Akibatnya warga harus jalan memutar atau menaiki sampan untuk bisa sampai ke tujuan.
Kondisi ini membuka peluang usaha bagi warga untuk membuat jembatan apung penghubung dari kayu untuk para pejalan kaki dan pengendara sepeda motor.
Di wilayah KBB tercatat setidaknya terdapat beberapa jembatan apung yang beroperasi. Seperti Jembatan Bucin, Jembatan Surapatin, Jembatan Jalupang, yang terbaru Jembatan Alfian (Jembatan Batujajar-Cihampelas/Jembalas).
Setiap melintas warga membayar antara Rp3.000 sampai Rp5.000 ke pengelola. Itu dikarenakan jembatan apung dibangun tanpa peran dari pemerintah daerah.
Biasanya warga mengeluarkan modal untuk membangun jembatan apung. Selain menangguk untuk dari bisnis jembatna apung, tentunya untuk memudahkan aksesibilitas warga setempat.
Saat ini satu lagi jembatan apung yang sedang dibangun adalah yang menghubungkan Kampung Selakopi, Desa Cihampelas, Kecamatan Cihampelas, dengan Kampung Cigorowong, Desa Galanggang, Kecamatan Batujajar.
Jembatan itu dibangun menggunakan material kayu yang di bawahnya ditopang dengan ponton dari drum di setiap seksinya. Menurut seorang pekerja jembatan, panjang jembatan tersebut kurang lebih panjang mencapai 350 sampai 400 meter.
"Panjangnya sekitar 350 sampai 400 meter. Bahan kayu untuk penopangnya di antaranya kayu mahoni yang didatangkan dari Jawa," kata salah seorang pekerja warga Kampung Selakopi, Batujajar, Caca (38), Jumat (15/4/2022).
Jembatan tersebut sudah dibangun kurang lebih selama 1,5 bulan lalu. Progresnya diklaim sudah lebih dari 50 persen meskipun jembatan tersebut belum menghubungkan dua sisi kampung yang nantinya bakal terhubung. "Sudah sekitar satu bulan dikerjain, kalau yang punya siapa kurang tahu juga," ujar Caca.
Sementara warga sekitar berharap agar pembangunan jembatan itu bisa segera selesai. Sehingga dapat memudahkan akses warga Kampung Selakopi yang hendak ke Pasar Batujajar menjadi lebih dekat dan memangkas waktu daripada harus jalan memutar lebih jauh.
"Kalau warga di sini pastinya ingin pengerjaan selesai secepatnya, biar akses jadi lebih cepat karena motor bisa melintas," kata Saefuloh warga sekitar lokasi.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait