Dokter berjalan di area ruangan isolasi untuk merawat pasien difteri di RSUD Dokter Slamet Garut, Jawa Barat, Rabu (27/12/2017(. (Foto: iNews/Ii Solihin)

GARUT, iNews.id – Setelah dirawat selama lebih dari sepekan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dokter Slamet, pasien penderita difteri asal Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar), meninggal dunia. Saat ini, pihak rumah sakit merawat dua warga yang diduga terserang bakteri difteri dan masih menunggu hasil laboratorium.

Korban bernama Oom Mariati (63), warga asal Ciwalen, Kecamatan Garut Kota, Garut, Jabar, meninggal dunia di ruang isolasi Puspa Utama, yang merupakan ruangan khusus untuk pasien difteri, pada Selasa malam, 26 Desember 2017, sekitar jam 19.00 WIB. Korban mendapat perawatan di RSUD Dokter Slamet sejak 15 Desember lalu. Meski berbagai upaya telah dilakukan tim medis, nyawa nenek tersebut tak bisa tertolong. Terlebih dia memiliki riwayat penyakit lain selain terkena bakteri difteri.

“Kami sejak awal sudah merawat pasien sesuai prosedur penanganan untuk pasien difteri, seperti dalam hal pemberian ADS (antidifteri serum). Meskipun dari Dinas Kesehatan kosong, kami berusaha mengadakan sendiri. Kebetulan saat itu di distributor Bio Farma masih ada, jadi kami bisa dapat ADS,” papar Wakil Direktur (Wadir) Pelayanan RSUD Dokter Slamet Garut, Een, saat ditemui, Rabu (27/12/2107).

Een mengatakan, saat ini RSUD Dokter Slamet Garut juga masih merawat dua pasien suspect difteri dan masih menunggu hasil laboratorium. Sementara itu, pasien lain yang sebelumnya sempat dirawat bersama pasien Oom Mariati, sudah dinyatakan sembuh dan pulang ke rumah.


Untuk mengantisipasi ada pasien susulan yang terkena bakteri difteri, RSUD Dokter Slamet Garut akan menambah ruangan khusus hingga 15 unit dan tetap akan melayani pasien sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar sebelumnya mencatat sebanyak 153 kasus penyakit difteri terjadi sepanjang 2017 di provinsi ini. Akibat penyakit tersebut, 14 pasien dinyatakan meninggal dunia. Kepala Dinkes Jabar Dodo Suhendar mengatakan, kasus penyakit difteri di Jabar meningkat dibandingkan 2016 yang berjumlah 121 orang.

Penyebaran kasus difteri di Jabar pada 2017 paling banyak di Kabupaten Purwakarta. Kemudian disusul Kabupaten Karawang, Bekasi, Garut, dan Kota Depok. Peningkatan kasus difteri diduga karena cakupan imunisasi yang rendah.


Editor : Maria Christina

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network