BANDUNG, iNews.id - Tim dokter RSHS Bandung memantau kondisi kesehatan bayi kembar siam Queenetha Zaina dan Queenesha Zahira asal Sukabumi, selama 10 hari pascaoperasi pemisahan di bagian dada dan perut. Zaina dan Zahira akan menjalani proses observasi selama tujuh hingga 10 hari.
Ketua Tim Dokter Kembar Siam RSHS Dikki Drajat Kusmayadi mengatakan, setelah operasi ini diharapkan tidak ada operasi lanjutan. Tetapi tim dokter akan mengobservasi perkembangan kesehatan Zaina dan Zahira.
"Karena kan kami memakai alat penambal yang dipasang di tubuh bayi yang mungkin asing bagi tubuhnya. Nah, ke depan akan diobservasi respon dari tubuhnya, semoga baik," kata Ketua Tim Dokter Kembar Siam RSHS Bandung.
Sementara itu, Sekretaris Tim Dokter Kembar Siam RSHS Bandung Fiva Aprilia Kadi mengatakan, operasi pemisahan Zaina-Zahira berjalan lancar, namun ada sedikit kendala detak jantung salah satu bayi. Tetapi kendala itu berhasil teratasi dengan baik.
"Setelah terpisah kondisi kedua bayi stabil. Paskaoperasi, bayi diobservasi antara 7-10 hari. Mudah-mudahan lebih cepat jika penyembuhan lukanya lebih baik," kata Sekretaris Tim Dokter Kembar Siam RSHS Bandung.
Diketahui, bayi Zaina- Zahira merupakan anak kedua dan ketiga pasangan Evi Susanti (27) dan Abdul Muslih (32). Zaina dan Zahira merupakan warga Kabupaten Sukabumi yang lahir pada 28 Juni di RSHS Bandung.
Kedua bayi perempuan ini menjalani operasi pada usia 11 bulan. Orang tua bayi mengetahui kondisi kembar siam saat dalam kandungan 4 bulan dan dirujuk untuk berkonsultasi dengan dokter RSHS sampai lahir dan menjalani perawatan.
Operasi pemisahan berlangsung selama 3 jam 17 menit pada Rabu (25/5/2022). Pembiayaan operasi pemisahan Zaina dan Zahira dibantu oleh Yayasan Kitabisa.com.
Editor : Agus Warsudi
operasi bayi kembar siam bayi kembar siam bayi kembar siam dipisahkan Kelainan Kembar Siam kembar siam pemisahan kembar siam rshs bandung Kabupaten Sukabumi
Artikel Terkait