Susan Atela, guru kesenian di sebuah SMA di Kabupaten Sukabumi mengalami kelumpuhan dan gejala kebutaan setelah menerima vaksin dosis kedua. (Foto: iNews/Indra Firdaus)

SUKABUMI, iNews.id - Susan Atela (31) pascamenerima vaksin kedua, seorang guru sekolah menengah atas (SMA) di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengalami kelumpuhan dan gejala kebutaan. Korban pun mendapatkan perawatan selama 23 hari di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.

Kasus yang menimpa guru, warga Kampung Pasir Talaga, Desa Cicadas, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi itu, saat ini masih dalam penyelidikan Satgas Kejadian Ikutan Paskaimunisasi (Kipi)
 
Guru kesenian sebuah SMA tersebut kini tak bisa berjalan karena kakinya lumpuh. Bahkan indra penglihatnnya pun mengalami gejala kebutaan. Kejadian ini berawal ketika korban mendapatkan vaksin dosis kedua pada 31 Maret 2021 lalu.

Sesaat setelah mendapatkan vaksin dosis kedua, korban Susan Atela tiba-tiba pingsan dan mengalami kejang. Korban pertama kali dibawa ke RSUD Palabuhanratu dan kemudian dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung.

Susan yang kini menjalani rawatan jalan, masih susah untuk melihat dan kakinya lumpuh. Dari hasil laboraturium, vaksin yang diterima korban menyerang syaraf otak hingga menyebabkan kelumpuhan motorik.

Susan Atela, korban vaksin, berharap bisa sembuh dan normal kembali. "Harapan saya sembuh lagi. Jika saya sembuh namun tidak normal gimana. Saya kan guru, saya harus bagaimana. Vaksi pertama yang saya rasain pusing sama (pandangan) terasa kunang-kunang tapi bisa pulih lagi," kata Susan.

Lantaran merasakan pusing dan pandangan berkunang-kunang, ujar Susan, dirinya istirahat. "Lalu saat menerima vaksin kedua saya ngerasa pusing sama sesek (napas), trus gelap aja. Pas bangun ya kaya gini, tangan kaku. Pas di lokasi vaksin itu (saya) masih bisa melihat tapi kunang-kunang gitu. Lalu lama-lama gelap semuanya. Kalau sekarang udah mulai ada bayangan lagi," ujar Susan.

Sementara itu, Kepala Dusun Pasir Talaga Opi Sulistiwa mengatakan, awal kejadian yang menimpa Susan, setelah menerima vaksin kedua, sepuluh menit kemudian korban merasa pusing.

"Terus langsung dilarikan ke Rumah Sakit Palabuhanratu. Di rumah sakit, kata dokter dirujuk ke RSHS Bandung. Waktu itu setengan enam sore (17.30 WIB) tanggal 31 Maret. Kami pun membawa Teh Susan dengan menggunakan ambulans dan didampingi perawat RSUD Palabuananratu ke RSHS," kata Opi.

Korban Susan, sempat menjalani rawat inap 23 hari. Berdasarkan diagnosis dokter, diduga kuat kondisi yang dialami Susan akibat vaksin. "Sempat ngobrol (dengan dokter). Kondisinya setelah vaksin. Kata dokter iya karena divaksin. Sempat mau cek lab kedua, peralatan kurang lengkap. Suruh hasilnya dibawa ke Rumah Sakit PON di Jakarta," ujarnya.

Sementara itu, Satgas KIPI Kabupaten Sukabumi masih belum berkenan dimintai keterangan terkait kejadian yang menimpa korban. Satgas kipi mengaku masih melakukan investigasi terhadap kejadian yang menimpa korban.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network