BANDUNG, iNews.id - Saat ini, Jawa Barat memasuki pancaroba, peralihan dari musim hujan ke kemarau. Kondisi ini memicu cuaca ekstrem yang kerap melanda, seperti hujan deras, angin kencang, disertai petir.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas 1 Bandung memprakirakan cuaca ekstrem akan terus melanda Jawa Barat hingga akhir Mei 2022.
Staf Data dan Informasi BMKG Bandung Yuni Yulianti mengatakan, cuaca ekstrem terjadi akibat angin munson Australia berembus ke wilayah Jawa barat yang mengakibatkan pertemuan suhu udara. Embus angin munson timur memicu pertumbuhan awan secara signifikan hingga terjadi hujan dengan intensitas lebat.
Kondisi ini meningkatkan suhu pada siang hari rata-rata 34 derajat Celsius. Setelah itu, suhu udara menurun dan disusul hujan lebat disertai angin kencang pada sore. Tak jarang sebelum hujan turun, petir menggelar beberapa lama.
Bahkan beberapa daerah di Jawa Barat, seperti Kota dan Kabupaten Bandung dilanda hujan es. "Perubahan cuaca seperti itu normal terjadi karena telah menjadi siklus alam yang saat ini tengah masuk peralihan dari musim penghujan ke kemarau," kata Yuni Yulianti, Kamis (12/5/2022).
Yuni menyatakan, dalam kondisi cuaca yang terjadi saat ini, BMKG Bandung mengimbau masyarakat tetap waspada. Sebab, hujan lebat dan angin kencang yang dapat mengakibatkan bencana hidrometrologis dan klimatologis kemungkinan akan terjadi.
"Masyarakat diimbau agar tetap menjaga kesehatan di musim peralihan ini. BMKG memprakirakan peralihan musim ini berlangsung hingga akhir Mei 2022," ujar Yuni.
Diberitakan sebelumnya, seperti terakhir terjadi bencana hidrometrologi di beberapa daerah, seperti Kabupaten Bandung Barat (KBB), Sumedang, dan Subang. Belasan pohon tumbang akibat diterpa hujan deras disertai angin kencang di Jalan Raya Subang-Purwakarta. Pohon tumbang itu menimpa sebuah minibus.
Kemudian, di KBB, bencana tanah longsor, banjir bandang, dan angin kencang melanda enam kecamatan. Bencana tersebut mengakibatkan sejumlah rumah warga rusak akibat tertimpa pohon tumbang dan terendam banjir.
Sedangkan di Kabupaten Sumedang, cuaca ekstrem menyebabkan banjir bandang yang menerjang Desa Citengah, Kecamatan Sumedang Selatan. Hujan yang sangat deras menyebabkan air Sungai Cihonje meluap dan menerjang permukiman warga. Akibat bencana ini, Aira (13), remaja asal Kabupaten Indramayu, tewas terseret arus Sungai Cihonje.
Editor : Agus Warsudi
kota bandung bandung barat kabupaten bandung barat Kabupaten Sumedang Kabupaten Subang bmkg bandung cuaca ekstrem
Artikel Terkait