BANDUNG, iNews.id - Bencana angin puting beliung rupanya sangat membekas bagi warga Perum Griya Permata Raya RT 04 RW 04 di Desa Nanjung Mekar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Rabu (21/2/2022). Warga berupaya menyelamatkan diri saat banyak material beterbangan.
Ketua RT 04, Saepuloh mengungkapkan jika di RT nya sebanyak 48 rumah rusak dengan kondisi kerusakan 80 persen.
"Di sini ada sekitar 48 rumah, kondisinya 80 persen rusak karena tertimpa material," ujar Saefullah saat ditemui di lokasi, Kamis (22/2/2024).
Saepuloh menambahkan, dari 48 rumah tidak ada korban jiwa kepada warganya. Namun, ada dua orang warga harus dilarikan ke Rumah Sakit karena tertimpa reruntuhan.
"Tidak ada (korban jiwa), hanya korban luka dua orang kepala sobek tertimpa reruntuhan seng di rawat di Al Islam dan satu di rawat dirumah," tuturnya.
Saepuloh menyebut, jika angin puting beliung yang datang melanda wilayahnya datang seperti suara gemuruh kapal terbang.
"Awalnya kira-kira pukul 16.00 sore ada suara gemuruh seperti kapal terbang pas dilihat banyak material beterbangan," ucapnya.
Pada saat terjadinya angin puting beliung, Saepuloh pun sedang dirumah, namun dirinya teringat istri dan anaknya dan langsung menyelamatkannya.
"Saya juga sangat takut, kebetulan lagi ngecet rumah langsung saja saya pegang tiang. Anak anak sekolah istri di rumah," katanya,
Meski hanya terjadi selama 15 menit, namun pusaran angin begitu kuat dan besar.
"Cuman 15 menit tapi sangat takut saya, terus besar juga anginnya. Saya juga lihat ada seng, kayu, balok ada di atas. Semua warga pada teriak dan panik," katanya.
Setelah kejadian dirinya pun langsun melihat ke luar perumahan dan ternyata banyak material seng dari pabrik yang berjatuhan. Sementara salah satu warga bernama Yati mengungkapkan pada saat kejadian dirinya sedang mandi sore dan mendengar suara gemuruh dari belakang PT Sonotex.
"Saya lagi mandi sore jam 16.00 WIB cuma dengar suara gemuruh angin dari belakang PT Sonotex gak tahunya angin puting beliung pas kita keluar ya udah pada semua melayang udah lah," kata Yati.
Melihat angin yang begitu besar, Yati pun tak bisa berbuat apa-apa karena ketakutan.
"Perasaan ketakutan gak bisa apa apa. Putaran anginnya kencang. Material melayang kayu seng dan bahan rumah. Ibu reflek keluar sebentarlalu mengamankan diri da takut banyak material jatuh. Ada seng melayang, genteng melayang bocor," katanya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait