Debit air sungai mengalami penurunan drastis akibat musim kemarau. (Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya)

BANDUNG, iNews.id - Krisis air bersih akibat musim kemarau berkepanjangan mulai berdampak di wilayah Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar). Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Bandung yang memproduksi air bersih bagi ratusan ribu pelanggan mulai mengurangi pasokannya.

Direktur Utama PDAM Tirtawening Sonny Salimi mengatakan, saat ini produksi air bersih berkurang antara 500-1.000 liter per detik. Berkurangnya produksi air tersebut akibat turbin milik Indonesia Power pengelola listrik Jawa-Bali terhenti selama 3-4 jam setiap malam.

Menurut Sonny, terhentinya turbin tersebut berdampak pada pasokan air di PDAM.  “Penghentian operasi oleh PLN, dampaknya turbin berhenti dan air buangan tidak ada yang mengalir ke instalasi kita. Pasokan terganggu, kita kehilangan air sekitar 500-1.000 liter per detik dan pasokan 3-4 jam biasanya malam jadi terganggu,” kata Sonny di Balai Kota Bandung, Rabu (3/10/2018).

Dia mengungkapkan, PDAM saat ini tidak bisa hanya mengandalkan air dari sungai karena kondisi air sudah mengering. “Kalau kami andalkan air sungai tidak cukup. Pelanggan kami terganggu 20-30 persen, laporan sudah banyak tapi mau bagaimana lagi airnya tidak ada,” ujarnya.

Dia mengakui stok air tidak ada karena pasokan sebanyak 1.800 liter dari Cikalong Wetan pun terganggu. Sedangkan stok dari Cikapundung sebanyak 600 liter per detik tidak bisa diprediksi sampai kapan akan bertahan.


Editor : Muhammad Saiful Hadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network