BANDUNG, iNews.id - Memasuki musim hujan dan cuaca ekstrem, warga Bandung diminta mewaspadai pohon tumbang karena bisa mengakibatkan kerugian materi hingga korban jiwa. Data terakhir dari Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Prasarana Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Pemkot Bandung, terdapat 1,98 juta pohon di kota ini.
Kepala DPKP3 Bandung Arif Prasetya mengatakan, dari jutaan pohon di Kota Bandung, hanya ratusan pohon yang berusiaa di atas 50 tahun. "Pohon yang berumur di atas 50 tahun sekitar 400-600. Sisanya, hampir semuanya kami jamin dalam keadaan sehat," ujar Arif dalam acara Bandung Menjawab di Taman Sejarah Kota Bandung, Selasa (21/11/2017).
Arif mengungkapkan, dengan intensitas hujan yang tinggi disertai angin, pohon berumur di atas 50 tahun tersebut berpotensi membahayakan warga. Meski dalam keadaan sehat, cabang dan akar pohon dikhawatirkan rapuh, terlebih saat hujan disertai angin kencang.
Pemkot Bandung secara intensif memonitor pohon-pohon yang berusia di atas 50 tahun, dengan cara memapas dahan agar mengurangi bebannya. "Kami memohon maaf, bukan maksudnya mengurangi keteduhan pohon, tapi ini bentuk pencegahan agar beban pohon berkurang," ucapnya.
Menurut dia, pohon tumbang tidak bisa diprediksi. Meskipun hasil pemeriksaan menyebutkan seluruh pohon di Kota Bandung sehat, ada saja kejadian pohon tumbang. Bahkan, tidak jarang pohon tumbang malah terjadi pada pohon yang masih berusia muda.
"Kami baru bisa mendeteksi kondisi pohon secara kasat mata. Kalau pohon itu sudah tertutup benalu dan keropos, baru kami nyatakan tidak sehat. Sering kali yang menyebabkan tidak sehat itu karena di bawah pohon suka dipakai untuk bakar sampah," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Arif mengimbau agar masyarakat yang mencurigai pohon dalam kondisi sakit atau membahayakan langsung melapor ke nomor telepon 022-5410403 atau Twitter @dpkp3.bdg. "Kalau ada laporan, kami akan sigap merespons. Begitu juga kalau ada pohon tumbang, nanti dibantu teman-teman Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar) Bandung yang mempunyai peralatan penanggulangan," tandas Arif.
Editor : Muhammad Saiful Hadi
Artikel Terkait