TASIKMALAYA, iNews.id - Kematian Juju Juariah (46) di dalam ruko di Kampung Godebag, Desa Tanjungkerta, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya pada Selasa (17/5/2022) masih diselimuti misteri. Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota masih berusaha keras mengusut kasus pembunuhan keji itu.
Diketahui, korban Juju ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa di ruang sholat berukuran sekitar 1x2 meter di dalam ruko. Kedua kaki korban terikat lakban hitam dan lehernya terluka diduga akibat sabetan senjata tajam.
Dikutip dari Tasikmalaya.iNews.id, warga Kampung Godebag, Desa Tanjungkerta, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya menceritakan suasana saat malam tragedi pembunuhan korban Juju terjadi. Pada malam Selasa (17/5/2022) itu, aliran listrik di Kampung Godebag sempat padam. Situasi malam pun cenderung lebih sepi dari biasanya.
Punduh Kampung Godebag Odin Thohidin (43) mengatakan, pada malam kejadian ia bersama warga lainnya sedang bertugas ronda malam. “Listrik sempat padam. Jalanan juga sepi. Bahkan saya sampai duduk di jalan. Saat malam kejadian, saya tidak mendengar suara aneh-aneh di sekitar lokasi TKP,” ujar Odin.
Odin menyatakan, sekitar pukul 02.30 WIB, dirinya pulang dulu ke rumah untuk mengantar istri ke pasar dan kembali lagi ke tempat ronda. “Setengah tiga pagi (02.30 WIB), saya lewat sini. Tidak lihat apa-apa karena gelap juga,” tuturnya..
Sementara itu warga lain, Enan (60) mengatakan, sekitar pukul 04.00 WIB, melintas di depan ruko milik korban Juju Juriah. Saat bersamaan keluar sepeda motor jenis metik dari seberang ruko korban dan nyaris tertabrak oleh Enan. “Hampir tertabrak oleh saya. Motor itu keluar dari seberang ruko. Saya kejar tapi tidak terkejar,” kata Enan.
Enan menyatakan, sepeda motor yang digunakan orang yang keluar dari halaman rumah seberang ruko korban berwarna merah putih. Orang tersebut memakai jaket warna hijau.
Dia sempat menduga orang yang mengendarai sepeda motor metik itu pencuri karena memacu kendaraan terburu-buru saat keluar dari rumah kosong di seberang ruko korban.
“Dalam hati saya apakah itu maling?. Saya coba kejar tapi tidak ke kejar melaju ke arah Panjalu. Kalau yang saya lihat motornya jelas itu X Ride merah putih. Memakai jaket hijau,” ujarnya.
Enan menuturkan, tidak kenal dengan orang yang mengendarai motor tersebut karena hanya melihat bagian belakang, punggung. “Kalau perawakannya kurang tahu. Saya hanya lihat bagian belakangnya,” tutur Enan.
Sementara itu,Galih Hamzah Noor Iskandar (19), keponakan korban, mengatakan, sekitar pukul 05.00 WIB dirinya sempat membangunkan korban. “Saya pangil-panggil tiga kali tapi tidak merespons. Saya balik lagi ke lantai atas untuk sholat subuh,” kata Galih.
Galih menyatakan, dia kemudian kembali ke bawah untuk membangunkan almarhumah. Namun, tetap tidak ada reaksi dari korban. Saat itu Galih berpikir korban Jujur tidur dengan pulas karena kelelahan seusai beraktivitas di toko.
Sekitar pukul 06.00 WIB, Galih kembali mencoba membangunkan korban dari tidurnya. Betapa terkejutnya Galih saat melihat kaki korban dalam kondisi terikat lakban hitam dan wajahnya tertutup bantal.
“Pas saya buka bantal kaget, banyak darah. Saya langsung lari keluar dan memberitahu teh Nining yang bekerja di sini (toko),” ujar Galih.
Kabar tewasnya janda cantik dengan dua anak tersebut pun membuat geger warga Kampung Gerdebag. Warga yang penasaran pun terus berdatangan ke lokasi kejadian untuk melihat kondisi korban.
Suasana haru dan tangisan warga pun pecah saat jenazah korban dievakuasi ke dalam mobil ambulans untuk dibawa ke kamar mayat RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya guna kepentingan penyelidikan kepolisian.
Warga berharap misteri tewasnya Juju Juariah di dalam ruko miliknya segera terungkap sehingga kasusnya menjadi terang benderang.
Editor : Agus Warsudi
korban pembunuhan kasus pembunuhan kasus pembunuhan sadis pelaku pembunuhan janda janda cantik pembunuhan janda Janda Tasikmalaya kabupaten tasikmalaya
Artikel Terkait