SUBANG, iNews.id - Miris, Ami, nenek berusia 70 tahun, menderita di hari tuanya. Nenek Ami hidup sebatang kara, tidak memiliki anak dan saudara, dan tinggal seorang diri dalam gubuk nyaris ambruk di Dusun Sarireja, Desa Sukareja, Kecamatan Sukasari, Subang.
Kehidupan nenek Ami menderita setelah sang suami meninggal dunia. Karena serba kekurangan, untuk bertahan hidup, nenek Ami mencari sisa-sisa padi di sawah orang dan menunggu belas kasian warga.
Dalam gubuk berukuran 4X2,5 meter, tidak ada perabotan rumah tangga atau barang elektronik. Bahkan gubuk beralaskan tanah dan berdinding bilik itu pun kini nyaris ambruk. Beberapa bagian telah bolong.
Bahkan, sejumlah genting gubuk nenek Ami pecah. Sehingga, saat hujan deras, air hujan masuk ke dalam gubuk. Tetangga yang peduli kerap membantu memperbaiki gubuk reyot nenek Ami. Sebab, nenek Ami tidak memiliki anak dan sanak keluarga.
Saat ini, sudah tiga bulan nenek Ami terpaksa tidur menumpang di rumah tetangga, Iin, karena sedang musim hujan. Sebab, dikhawatirkan saat hujan, air masuk ke rumah dan angin kencang dapat merobohkan gubuk nenek Ami.
"Saya sekarang mengungsi ke rumah tetangga. Saya takut gubuk roboh. Sudah miring. Ingin gubuk saya diperbaiki oleh pemerintah," kata nenek Ami.
Sementara itu, Iin, tetangga, mengatakan, nenek Ami hidup sangat memprihatinkan. Nenek Ami tidak memiliki anak dan saudara. "Tinggal di sini takut gubuknya robohnya karena hujan dan angin kerap terjadi. Makanya saya suruh mengungsi dulu. Kami, warga Dusun Sarireja minta ke pemerintah memperbaiki gubuk nenek Ami agar layak ditempati," kata Iin.
Editor : Agus Warsudi
nenek tinggal sendiri evakuasi nenek nenek nenek 70 tahun nenek sebatang kara hidup sebatang kara tinggal sebatang kara Kabupaten Subang subang
Artikel Terkait