BANDUNG BARAT, iNews.id - Wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) cukup dikenal sebagai daerah penghasil durian di era 1980-an. Durian tersebut berasal dari daerah ujung paling barat, KBB, yang berbatasan dengan Cianjur, tepatnya Desa Cirawamekar, Kecamatan Cipatat.
Kelezatan rasa durian lokal Cirawamekar tidak hanya diakui oleh masyarakat Bandung, tapi juga warga dari luar daerah, seperti Sumedang, Subang, Garut, dan Cianjur. Biasanya pada saat musim panen banyak pembeli yang datang membeli durian yang sudah dipetik ataupun yang masih dipohon.
Varietas durian lokal Cirawamekar telah ada sejak dulu. Meski tidak dibudidayakan secara besar-besaran. Namun setiap kebun milik warga selalu memiliki pohon durian yang buahnya kerap tumbuh lebat, sehingga banyak pembeli yang datang.
"Dulu durian Cirawa terkenal, kalau pas panen ramai pembeli ke sini untuk memborong," kata tokoh Desa Cirawamekar Toto Suhendi (55) belum lama ini.
Menurut Toto Suhendi, nama durian Cirawa terangkat berkat peran dari Bupati Bandung, Lily Sumantri. Kesenangan orang nomor satu di Kabupaten Bandung, saat KBB belum jadi daerah otonomi, terhadap durian, membuatnya sering datang ke Cirawa.
Kebiasaan itu yang kemudian diikuti oleh para anak buahnya. "Ya jadinya banyak PNS yang datang juga. Paling sering adalah tenaga kesehatan dari Rumah Sakit Hasan Sadikin," ujarnya.
Namun memasuki tahun 2000-an, durian Cirawamekar mulai mengalami kemunduran. Penyebab utamanya karena tidak ada perawatan khusus serta orang yang telaten membudidayakan pohon durian. Akibatnya banyak pohon yang berusia puluhan tahun menjadi jarang berbuah.
Akhirnya membuat banyak pemilik menebang pohon durian. Pohon-pohon tua yang dianggap tidak produktif langsung ditebang. Di sisi lain, penebangan tidak diimbangi dengan pembibitan baru, sehingga lambat laun jumlah pohon durian di Cirawamekar terus menyusut.
Pihak desa sempat berusaha mengembalikan kejayaan durian Cirawa dengan menanam ratusan pohon di tanah carik desa. Namun karena berbagai sebab, pembibitan tersebut juga gagal.
Jalan terakhir untuk mengembangkan durian Cirawa adalah mendatangkan ahli pertanian dan memberi pelatihan kepada masyarakat. "Sempat coba dikembangkan lagi di tanah desa, namun tidak terawat yang akhirnya bibit-bibit itu mati," timpal Sekretaris Desa Cirawamekar A Thosin.
Editor : Agus Warsudi
cipatat bandung barat kabupaten bandung barat buah durian durian durian lokal Kebun durian kuliner durian manfaat durian pedagang durian
Artikel Terkait