BANDUNG, iNews.id - Peristiwa bersejarah Bandung Lautan Api (BLA) diperingati setiap 23 Maret. Pada hari di mana pada 23 Maret 1946 lalu, rakyat bersama para pejuang membungihanguskan Kota Bandung untuk mengusir penjajah Belanda.
Sebuah pengorbanan jiwa raga harta benda demi kemerdekaan Indonesia. Karena itu, peristiwa heroik tersebut tidak boleh dilupakan. Generasi muda saat ini harus tahu sejarah masa lalu, bagaimana Bandung dipertahankan.
Selain Monumen Bandung Lautan Api (BLA) di Lapangan Tegallega, Kota Bandung juga memiliki 10 bukti yang tersebar di sejumlah titik. Walaupun saat ini kondisi beberapa di antaranya tak terawat, namun masih bisa menjadi penanda dan pengingat pariwisata 75 tahun silam.
Stilasi itu berebentuk mirip tugu berukuran tinggi kurang dari 1 meter. Terdapat segitiga memanjang dengan ranting atau bunga di bagian atasnya. Sementara di bagian sisi, terdapat tulisan dan peta yang menjelaskan peristiwa bersejarah di tempat tersebut.
Pembuatan stilasi Bandung Lautan Api diinisiasi oleh Bandung Heritage ekerja sama dengan sejumlah pihak pada 1997. Tak hanya peristiwa Bandung Lautan Api, stilasi tersebut juga menunjukkan tempat-tempat berkaitan dengan perjuangan merebut kemerdekaan.
1. Stilasi di Jalan Ir H Djuanda-Sultan Agung
Stilasi berada di depan gedung bekas kantor berita Jepang, Domei, Jalan Ir H Djuanda (Dago)-Sultan Agung. Kantor ini sudah ada sejak 1937. Menurut catatan sejarah, di kantor berita inilah untuk pertama kalinya teks proklamasi dibaca oleh rakyat Bandung. Kali ini bangunan tersebut sebagai Kantor Bank BTPN.
2. Stilasi Jalan Braga
Stilasi ini tepatnya berada persimpangan Jalan Braga dan Naripan, tak jauh dari gedung kantor pusat Bank BJB yang dahulu bernama Gedung Denis. Di gedung ini, pada Oktober 1945, pejuang Bandung Moeljono dan E Karmas merobek bendera Belanda sebagai bentuk perlawanan.
3. Stilasi Jalan Asia-Afrika
Stilasi ini berada di depan Gedung Asuransi Jiwasraya di Jalan Asia-Afrika atau di seberang Masjid Raya Jawa Barat. Dahulu, gedung ini digunakan sebagai markas Resimen 8 yang dibangun pada 1922.
4. Stilasi Jalan Simpang
Berada di sebuah rumah yang terletak di Jalan Simpang. Di tempat inilah dilakukan perumusan serta diambilnya keputusan pembumihangusan kota Bandung. Perintah untuk meninggalkan kota Bandung pun dikomandoi dari rumah ini. Rumah tersebut kini dijadikan tempat tinggal dan masih dalam bentuk aslinya.
5. SD Dewi Sartika
Stilasi ini tak jauh dari Jalan Oto Iskandardinata - Jalan Kautamaan Istri. Tepatnya di depan SD Dewi Sartika.
6. Stilasi Jalan Ciguriang
Stilasi letaknya pas di Jalan Ciguriang sebelah pusat perbelanjaan Yogya Kepatihan. Terletak dalam sebuah rumah yang juga markas komando Divisi III Siliwangi pimpinan kol. A.H. Nasution.
7. Stilasi Belakang Kampus Unpas
Stilasi ini berada di persimpangan Jalan Lengkong Tengah dan Jalan Lengkong Dalam tepatnya belakang kampus Unpas. Tempat ini merupakan tempat tinggal indo Belanda.
8. Stilasi Jalan Jembatan Baru
Stilasi berada di Jalan Jembatan baru yang merupakan salah satu garis pertahanan pejuang saat terjadi pertempuran Lengkong.
9. Stilasi Jalan Asmi
Stilasi berada di SD Asmi, tepatnya di Jalan Asmi. Bangunan utama gedung tidak banyak mengalami perubahan. Tempat ini digunakan sebagai markas pemuda pejuang, PESINDO dan BBRI sebelum terjadinya peristiwa Bandung Lautan Api.
10. Stilasi Gereja Gloria
Stilasi berada di depan sebuah gereja yang terletak di jalan ini. Gereja yang bernama Gloria, dahulunya merupakan gedung pemancar NIROM yang digunakan untuk menyebarluaskan proklamasi kemerdekaan ke seluruh Indonesia dan dunia. Di seberang stilasi inilah, di Taman Tegallega, sebuah tugu kokoh bernama tugu Bandung Lautan Api berdiri.
Editor : Agus Warsudi
Gelora Bandung Lautan Api Bandung lautan Api kota bandung bangunan sejarah benda bersejarah bersejarah gedung bersejarah koleksi sejarah sejarah
Artikel Terkait