Mayat Pria yang Ditemukan di Sungai Citarum Batujajar KBB Masih Misterius

BANDUNG BARAT, iNews.id - Mayat laki-laki yang ditemukan mengambang di aliran Sungai Citarum, Desa Selacau, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), sulit diidentifikasi sehingga masih misterius. Selain tak ada identitas apapun, kondisi jasad korban pun telah sulit dikenali. 

Kapolsek Batujajar Kompol Nana Supriatna mengatakan mayat tersebut ditemukan tanpa sehelai pakaian dan identitas apapun, sehingga polisi belum tahu identitas korban.

"Masih belum diketahui identitasnya karena tidak ada keterangan sama sekali yang ditemukan di sekitar korban," kata Kapolsek Batujajar, Kamis (24/3/2022).

Kompol Nana Supriatna menduga, identitas mayat tersebut sudah hilang terbawa arus air saat hanyut di Sungai Citarum. Apalagi, korban diduga sudah lebih dari tiga hari berada di dalam air sehingga wajahnya sulit dikenali. 

Warga sekitar juga tidak ada yang merasa kehilangan kerabatnya, dan tidak saksi mata saat awal korban tenggelam. "Enggak ada saksi mata yang awal mengetahui kejadiannya, jadi di situ juga jadi kendala," ujar Kompol Nana Supriatna. 

Saat ini mayat tersebut masih berada di RSHS Bandung. Saat dievakuasi dari Sungai Citarum oleh Tim Inafis Polres Cimahi dan dilakukan pengecekan, di tubuh mayat tersebut ditemukan luka di kepala. Namun untuk penyebab pastinya belum diketahui.

Polsek Batujajar, tutur Kapolsek, belum bisa menyimpulkan apakah mayat itu merupakan tewas karena tindak kekerasan atau bukan mengingat penyebab lukanya masih belum diketahui. 

Apakah luka itu akibat benturan pada saat hanyut atau karena penyebab lainnya. "Jadi belum bisa disimpulkan meninggalnya karena apa, karena kami masih menunggu hasil auotpsi dulu," tutur Kapolsek.

Diberitakan sebelumnya, mayat dengan perkiraan usia 35-40 tahun itu ditemukan warga dalam keadaan mengambang dengan posisi tertelungkup tubuhnya dipenuhi sejumlah luka, Selasa (22/3/2022) sore. Saat ditemukan kondisi mayat sudah membusuk dan tanpa sehelai pakaian, serta tidak ada identitas.

Editor : Agus Warsudi

Baca Artikel Lainnya di Sini