Ketua OIAA Indonesia TGB M Zainul Majdi menjelaskan tentang pentingnya mencintai Indonesia di Islamic Center Universitas Gajah Mada. (febri/MPI)

YOGYAKARTA, iNews.id - Masih dalam suasana ke-77 tahun Hari Kemerdekaan Indonesia, Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo TGB Zainul Majdi mengajak publik mengambil teladan dari pendiri bangsa. Para pendiri bangsa ini menekan ego mereka demi Indonesia. 

Para pendiri bangsa, kata TGB, berasal dari suku berbeda, latar belakang pendidikan beragam, dan memiliki pemikiran yang berbeda.

“Luar biasa, mereka mampu menundukkan egonya masing-masing demi Indonesia,” katanya, Minggu (21/8). 

Dijelaskan, tokoh-tokoh seperti Bung Karno, Bung Hatta, Sultan Hamengku Buwono IX, AA Maramis, Sutomo, termasuk Agus Salim yang dikenal menguasai 13 bahasa asing semuanya memiliki 1.001 perbedaan. Pada saat yang genting untuk Indonesia para pendiri bangsa ini membuang semua egonya. 

“Biasanya orang pintar dan orang jenius itu egois. Coba bayangkan jika Bung Karno dan masing-masing berkeras dengan perjuangannya, Indonesia tak bakal ada,” paparnya.

Mantan Gubernur NTB dua periode ini pun mengingatkan dengan kondisi saat ini, khususnya menjelang Pemilu 2024. Ia mengajak semua pihak untuk mewarisi nilai-nilai persaudaraan yang ditanamkan oleh pendiri bangsa. Dengan begitu dapat menghindari konflik karena benturan kepentingan karena tidak mampu menundukkan ego.

Kebebasan dan pembangunan yang dinikmati oleh masyarakat Indonesia sekarang ini merupakan buah yang ditanam oleh pendiri bangsa. 

“Yang kita tanam persaudaraan, maka kelak ini akan dipanen oleh anak cucu kita,” ucapnya.

Ketua Umum Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamiyah (NWDI) ini mengibaratkan seluruh komponen bangsa Indonesia seperti mobil. Ada ribuan bagian yang sama-sama penting, satu sama lain melengkapi. Dan semuanya harus senantiasa dimusyawarahkan.

“Mana yang penting dari mobil? Ada yang mengatakan setir. Ada yang bilang mesin. Ada setir sama mesin, tanpa roda, apa bisa jalan?,” tanya TGB.

“Sebaliknya, ada roda tanpa mesin juga tak bisa jalan. Artinya semua bagian sama pentingnya. Indonesia juga begitu. Dengan Bhinneka Tunggal Ika, ormas, pemerintah dan individu sama-sama punya peran,” sambungnya.


Editor : Febrian Putra

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network