Warga Desa Sukamulya di tengah puing rumahnya yang hancur diterjang longsor. (Foto: ANTARA/Candra Yanuarsyah)

GARUT, iNews.id - Bencana tanah longsor yang telah merusak belasan rumah di Desa Sukamulya, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Selasa (1/12/2020) hingga Kamis (3/12/2020), menyebabkan ratusan warga mengungsi. Selain itu, tanah longsor mengancam puluhan rumah lainnya.

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan, bencana tanah longsor itu masih terus terjadi dan mengancam puluhan rumah warga di Desa Sukamulya, Kecamatan Talegong.

"Sekarang menjadi 55 (rumah rusak dan terancam) karena memang tanahnya masih terus bergerak," kata Helmi Budiman seusai meninjau lokasi longsor di Kampung Sawah Jeruk, Desa Sukamulya, Kamis (3/12/2020).

Dia mengemukakan, warga diperingatkan agar waspada terkait ancaman bahaya bencana tanah longsor sejak Selasa (1/12/2020) sehingga tidak ada korban jiwa.

Namun kejadian besar longsoran tanah di Desa Sukamulya terjadi pada Kamis pagi, menyebabkan 18 rumah rusak, dan 40 rumah terancam bahaya bencana longsor susulan.

"Sebenarnya kejadian bencana longsornya sudah tiga hari, longsornya (longsor besar) baru tadi pagi dan warga sudah mengungsi, tidak ada korban jiwa," ujar Helmi.

Wabup Garut menuturkan, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, TNI dan Polri serta sukarelawan belum dapat membersihkan sisa material tanah longsor yang menimpa rumah warga karena daerah tersebut masih berpotensi longsor susulan. "Longsorannya sekarang masih bergerak, jadi belum bisa dibersihkan," tutur Wabup.

Terkait nasib warga yang rumahnya terancam dan rusak, kata Helmi, sementara diungsikan ke tempat aman bangunan sekolah yang lokasinya dekat dengan puskesmas dan kantor kecamatan.

Selama di pengungsian, kata Wabup, Pemkab Garut melalui BPBD Garut akan mendirikan dapur umum dan menyiapkan kebutuhan logistik serta menerjunkan tim medis untuk menangani masalah kesehatannya.

Berdasarkan laporan BPBD Jabar, tanah longsor yang dipicu hujan deras pada Kamis (3/12/2020) itu juga menimbun jalan provinsi. Sebanyak 11 jiwa atau 6 kepala keluarga (KK) warga Desa Sulaksana terancam. 

Di kampung Sawah Jeruk, sebanyak 18 rumah tertimbun, 153 rumah yang dihuni 171 KK terancam. Di Kampung Bojong Haur dua rumah tertimbun longsor dan sebanyak 154 rumah yang dihuni 156 KK terancam.

Akibat bencana itu, sebanyak 51 KK atau 158 jiwa warga Kampung Sawah Jeruk mengungsi. Sedangkan warga Kampung Bojong Haur mengungsi sebanyak 8 KK atau 22 jiwa. Total warga yang mengungsi ke  SMPN 1 Talegong sebanyak 59 KK atau 180 jiwa.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network