BANDUNG, iNews.id - Puluhan mata air di Kota Bandung dalam kondisi kritis. Penyebab utamanya, lingkungan rusak dan alih fungsi lahan dari hutan menjadi permukiman serta areal bisnis.
Saat ini, Pemkot Bandung tengah berupaya melakukan penghijauan agar mata air kembali berfungsi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan, mata air di Kota Bandung saat ini dalam kondisi kritis. Dari sekitar 160 mata air yang terdata, hanya sekitar 67 yang masih memiliki air.
“Ini mengindikasikan kondisinya kritis. Entah apakah diubah alih fungsi lahan atau di atasnya lahannya kritis karena pohonnya banyak ditebang. Keberadaan seke bisa menjadi indikator kerusakan lingkungan,” kata Didi.
Didi mengemukakan, Pemkot Bandung terus berupaya melakukan normalisasi mata air. Terakhir, penataan Seke Genjer di Jalan Farmakologi, Kelurahan Cigadung, Kecamatan Cibeunying Kaler. Seke Genjer ini menjadi mata air ketiga yang dioptimalkan penataannya.
Menurut dia, penataan Seke Genjer dilakukan dengan konsep infrastruktur hijau. Yakni di bagian lahan curamnya ditanami bambu maranganani, akar wangi dan umbi-umbian. Tujuannya untuk memperkuat tebing. Upaya serupa juga dilakukan di Babakan Siliwangi dan Serlok Bantaran.
“Pak Wali dan pak Wakil mengharapkan mata air atau badan sungai bisa dioptimalkan sebagai ruang publik. Memang untuk penataan seke ini tidak bisa semuanya. Karena tidak semua seke punya lahan yang cukup luas,” ujar Didi.
Editor : Agus Warsudi
pemkot bandung kota bandung walikota bandung Bencana Lingkungan isu lingkungan lingkungan lingkungan hidup peduli lingkungan
Artikel Terkait