BANDUNG BARAT, iNews.id - Limbah yang mencemari air Sungai Situ Ciburuy, Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang, Kabuapten Bandung Barat (KBB), akhirnya terungkap. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar menemukan limbah pencucian karung dan bata dari bahan baku Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) menjadi satu dari beberapa penyebab air Situ Ciburuy hitam dan berbau.
Aktivitas pencucian karung bekas itu beroperasi di sekitar Situ Ciburuy. Begitu juga pabrik pembuatan bata berbahan baku FABA. Limbahnya dibiarkan mengalir ke Situ Ciburuy sehingga objek wisata itu tercemar.
"Kemungkinan bau menyengatnya dari aktivitas itu. Sebab limbah pencucian karung bekas dibuang ke saluran air tanpa melalui pengolahan lebih dahulu," kata Penjabat Pengawasan Lingkungan Hidup (PPLH) DLH Jabar Risda Susanti, Sabtu (16/7/2022).
Lokasi pencucian karung bekas, ujar Risda Susanti, berada di RW 13, Desa Padalarang. Sehingga air bekas pencucian karung tepung terigu yang berbau busuk itu mencemari perairan Situ Ciburuy. "Semestinya air dari proses pencucian karung bekas itu dilakukan treatment pengolahan limbah, jadi gak langsung dibuang," ujarnya.
Hasil pemeriksaan sementara ini, tutur Risda Susanti, akan dikaji terlebih dahulu untuk melakukan kebijakan dan sanksi agar pelaku usaha tidak membuang limbang ke Situ Ciburuy. Selain itu, DLH juga akan melakukan upaya untuk mengembalikan air di Situ Ciburuy menjadi normal.
Selain itu ada juga beberapa kegiatan industri yang memicu kondisi Situ Ciburuy jadi berwarna hitam pekat dalam sepekan terakhir. Salah satunya limbah batu bara dari aktivitas membuat batako yang masuk ke saluran air yang bermuara ke Situ Ciburuy.
"Ada juga aktivitas pembuatan bata yang bahan bakunya Fly Ash dan Bottom Ash (FABA). Itu adalah limbah industri kategori B3 berbahaya tapi bukan dari PLTU, sehingga menyebabkan air menjadi pekat," tutur Risda Susanti.
Editor : Agus Warsudi
air limbah bau busuk limbah limbah air limbah pencemaran limbah Situ Ciburuy bandung barat kabupaten bandung barat pencemaran lingkungan
Artikel Terkait