CIMAHI, iNews.id - Ratih Anggraeni (13), korban kecelakaan maut minibus tertabrak Kereta Api Feeder di pelintasan tanpa palang pintu di Kampung Sumur Bor, RT 02/04, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), sudah melewati masa kritis. Sebelumnya korban mengalami luka berat.
"Iya (sudah lewati masa kritis). Sudah ada perbaikan," kata Kepala Bidang Pelayanan RSUD Cibabat Cimahi Lina Muliani saat dihubungi, Senin (18/12/2023).
Meski sudah melewati masa kritis, namun korban tersebut masih menjalani perawatan intensif di RSUD Cibabat, Kota Cimahi. Korban sebelumnya mengalami cedera berat pada bagian kepala karena kecelakaan maut tersebut.
"Sekarang masih perawatan intensif di RSUD Cibabat, mohon doanya," ujar Lina.
Sebelumnya, kecelakaan maut terjadi pada Kamis (14/12/2023) di mana minibus Daihatsu Sigra tertabrak Kereta Api Feeder pengangkut penumpang Kereta Cepat Whoosh. Kecelakaan itu menewaskan ibu Ratih, yakni Neneng Rosmayanti (49) dan adik-adiknya yakni Muhammad Putra Nugraha (2), Reina Rafika Putri (6) serta Syakila Lisdia Putri (5), cucu Neneng Rosmayanti tertabrak Kereta Api Feeder.
Keluarga tersebut menaiki angkutan online yang dikemudikan Ponidi (45), yang juga tewas dalam insiden tersebut. Minibus tersebut terseret Kereta Api Feeder hingga 500 meter, yang saat itu membawa penumpang Kereta Cepat Whoosh dari Stasiun Padalarang menuju Stasiun Bandung.
Dita Aryani (22) kerabat korban menuturkan, awalnya Neneng bersama anak dan cucunya pergi dari rumahnya di daerah Cilame, Ngamprah. Dia akan ke rumah neneknya di Cangkorah, Batujajar, KBB menggunakan angkutan online pada Kamis (14/12/2023).
"Ibu Neneng bersama anak dan cucunya itu mau ke rumah neneknya di Cangkorah, naik angkutan online," kata Dita.
Dia mengatakan, angkutan online tersebut dipesan oleh anak yang paling besar. Mereka bertujuan untuk ikut mencuci baju di rumah orang tua korban Neneng.
"Jadi dipesenin angkutan online itu sama anaknya yang paling gede. Katanya pergi ke rumah neneknya itu mau ikut nyuci karena di rumahnya lagi kurang air," ujar dia.
Namun nahas saat melewati perlintasan kereta api tanpa palang pintu, minibus itu tertabrak Kereta Api Feeder Whoosh yang melaju dari Stasiun Padalarang menuju Stasiun Bandung untuk mengantarkan penumpang Kereta Cepat Whoosh Jakarta-Bandung.
Dita mengatakan pihak keluarga menerima infomasi kecelakaan maut yang dialami keluarganya itu sekitar pukul 13.30 WIB. "Dapat telepon jam 1 lebih, suaminya lagi di sini, kemudian disuruh ke sana (TKP), korban udah dibawa ke rumah sakit," ujar Dita.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait