CIREBON, iNews.id – Kerusuhan terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat (Jabar), Rabu siang (21/3/2018). Ratusan narapidana (napi) yang menolak dirazia menyerang petugas lapas dengan melempari batu dan kayu. Kerusuhan itu diduga terjadi lantaran napi menolak razia rutin yang dilakukan petugas lapas.
Untuk sementara, kerusushan tersebut tidak mengakibatkan korban. Kerusuhan di Lapas Kelas 1 Kesambi Cirebon juga tidak sampai mengakibatkan kerusakan. Ratusan personel dari pengendali massa Satuan Sabhara Polres Cirebon Kota langsung melakukan penyisiran di sekitar Lapas Kelas 1 Kesambi Kota Cirebon, Rabu siang.
Petugas menyisir sejumlah pintu Lapas Kelas 1 Kesambi Cirebon untuk mencegah meluasnya kerusuhan yang terjadi di beberapa blok. Sejumlah petugas juga ditempatkan di tiap-tiap pos penjagaan untuk mengantisipasi napi kembali melempari batu dan kayu.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Cirebon Kota Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Adi Vivid AB mengatakan, kerusuhan berawal saat petugas Lapas Kesambi melakukan razia rutin di hampir seluruh blok. Razia dengan sasaran alat komunikasi, senjata tajam, dan narkoba tersebut, ternyata mendapat perlawanan dari sejumlah penghuni lapas.
Bahkan, para napi sempat melakukan aksi pelemparan dengan batu dan kayu karena kesal dengan adanya razia. Hingga Rabu sore, petugas pengendali massa masih berjaga-jaga di dalam lapas untuk meredam situasi yang masih memanas.
“Razia dilaksanakan setiap hari. Memang itu SOP ataupun protap yang harus dilaksanakan petugas lapas. Namun demikian, razia ini mendapat perlawanan dari dalam. Hari ini adalah puncaknya. Tadi, terjadi beberapa kali pelemparan batu. Mudah-mudahan sampai saat ini situasi masih bisa dikendalikan,” paparnya.
Dia memaparkan, dalam kerusakhan itu, tidak ada korban maupun kerusakan. Meskipun situasi sudah bisa dikendalikan, polisi masih bersiap-siap di luar dan menjaga ketat Lapas Kelas i Kesambi untuk mengantisipasi kerusuhan kembali terjadi. “Kami sudah buat pagar betis. Kemudian, kami juga menghubungi pemadam kebakaran (damkar) apalabila nanti terjadi pembakaran di dalam,” paparnya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait